Senin, 11 Desember 2023

Pembersihan Diri

Panglukatan Asta Lingga Stawa saat
Banyu Pinaruh sebagai wujud Pembersihan Diri setelah Saraswati

Ida Sinuhun Siwa Putri Prama Daksa Manuaba menyiramkan air suci kepada umat saat ritual pembersihan diri dalam Tradisi Banyu Pinaruh di Pura Panataran Merajan Agung Dalem Tangsub, Griya Agung Bangkasa. 

Tradisi tersebut merupakan upacara yang dilakukan sehari setelah Hari Raya Saraswati untuk pembersihan dan kesucian diri guna memusnahkan sifat buruk yang melekat pada tubuh manusia.


Banyu Pinaruh adalah upacara yadnya yang dilakukan umat Hindu Dharma di Bali sehari setelah Hari Raya Saraswati.

Saat perayaan Banyu Pinaruh, umat Hindu di Bali akan datang ke sumber air atau griya sulinggih untuk melaksanakan ritual pembersihan diri pada pagi hari sebelum mengawali kegiatan.

Kegiatan penglukatan yang dilakukan pada perayaan Banyu Pinaruh ini berbeda dengan penglukatan biasa.

Pinandita Wiwa Jmk Gde Tubaba menyatakan penglukatan pada perayaan Banyu Pinaruh erat kaitannya dengan turunnya ilmu pengetahuan.

Sementara penglukatan yang biasa dilakukan umumnya disesuaikan dengan apa yang menjadi tujuan.

Lebih lanjut, Pinandita Wiwa Jmk Gde Tubaba juga menjelaskan bahwa panglukatan Banyu Pinaruh merupakan panglukatan bhuana agung dan bhuwana alit berkat penurunan tirta sanjiwani.

"Banyu Pinaruh berasal dari kata banyu yang artinya air dan pinawruh yang berarti mengetahui atau menyadarkan diri. Sehingga dengan pengetahuan jadi bijaksana," jelasnya. 

Banyu Pinaruh memiliki arti air pengetahuan.

"Kita mohon tirta amerta setelah kemarin kita merayakan Hari Raya Saraswati," Terangnya

Dane juga menjelaskan bahwa pengetahuan akan terjadi apabila diri kita telah bersih dan akan dialirkan melalui tirta amerta ini.

Karena menurutnya, bagaimanapun dari segi aspek mistik dan magis, sesungguhnya segala mala, dosa, papa, pataka, wigna itu bisa dihanyutkan melalui kehadiran Dewi Gangga di bumi yang membawa keabadian. Keabadian yang dimaksud adalah amerta kamandalu, amerta sanjiwani dan amerta pawitra.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar