Arti Mantra, Sikap Pengucapan Mantra dan Tujuan serta Fungsi Mantra dalam Agama Hindu
Sebagai orang yang beragama Hindu, lebih-lebih bagi seorang pangku dalam melakukan aktifitas sehari-hari sebaiknya membacakan mantra sesuai dengan fungsinya.
Agar kekuatan mantra yang diucapkan mencapai tujuannya dan lebih baik lagi jika kita mengerti arti dari mantra yang diucapkan.
Di artikel ini kami akan menuliskan tentang arti mantra dalam Agama Hindu, cara dan sikap pengucapannya, serta tujuan dan fungsi mantra dalam Agama Hindu yang perlu kalian ketahui.
Arti Mantra Dalam Agam Hindu
Dikutip dari Mutiara Hindu, secara literal “Mantra” artinya “itu yang melindungi ketika direnungkan” (Mantra Samhita, 2013 : 6).
Chawdhi (2003 : 97) menjelaskan mantra adalah sebuah pola gabungan kata-kata bahasa Veda yang diindentikkan dengan dewa atau dewi tertentu.
Mantra adalah sejumlah huruf, kata yang dijadikan satu. Secara etimologi Mantra berari “itu yang melindungi” (tra = melindungi) ketika diulang-ulang atau direnungkan (man= berpikir, merenungkan).
Kata mantra memiliki dua arti: bagian puitis dari Veda dan, nama-nama dan suku kata yang dipergunakan untuk melakukan permohonan kepada Tuhan atau para Dewa.
Yang pertama bersifat Ceda dan yang kedua Tantrik (Mantra Samhita, 2013 : 6).
Di dalam buku berjudul A Concise of Indian Philosophy Dictionary of Indian Philosophy karya John Grimes (1948 : 187) dijelaskan bahwa menurut filsafat Sakta, mantra menyelamatkan orang yang merenungkan makna dari mantra itu.
Cara dan Sikap Ketika Pengucapan mantra Yang Baik
Di dalam melakukan mantra atau pemujaan kepada Sanghyang Widhi Wasa ada beberapa cara antara lain:
1. Dengan mengucapkan kata suci atau Mantra
2. Dengan menggunakan bahasa simbol dalam bentuk Upakara.
3. Dengan menggunakan Upakara dan Mantra sekaligus, yang lazim disebut Yajna Upakara (Mantra Samhita, 2013 : 15).
Arti mantra dalam Agama Hindu serta cara pengucapan dan sikap yang baik yang harus dilakukan ketika membacakan mantra
Mengenai sikap dalam mengucapkan mantara dilakukan dengan tangan berbentuk kojong yang disebut Deva Pratistha, yang mengandung arti filosofis manunggaling (menyatukan) bayu, sabda, idhep. Atau dengan mudra-mudra tertentu.
Sehingga manunggalnya tenaga, ucapan dan pikiran atau terpusatnya cipta, rasa dan karsa, yang dapat menimbulkan perasaan atau suasana spiritual dari mantra itu.
Dengan manunggalnya bayu, sabda, idhep di dalam mantra berarti kita bersaksi kepada hakikat inti hidup yang sejati pada diri kita yaitu sinar suci Sanghyang Widhi Wasa (Brahman).
Dengan harapan, mantra yang diucapkan dapat diterima-Nya, kemudian Sanghyang Widhi berkenan melimpahkan anugrah-Nya (Mantra Samhita, 2013 : 16).
Apabila keadaan tidak memungkinkan, maka sikap ketika mengucapkan mantra seperti tersebut di atas dapat diabaikan (dikondisikan dengan keadaan), artinya cukup dengan mengucapkan mantara dalam hati (dalam pikiran saja).
Fungsi dan Tujuan Mantra
Adapun Tujuan dari pengucapan mantra antara lain :
Dalam setiap mantra sebenarnya sudah terdapat tujuan dan fungsinya, seperti jika mau bepergian maka kita akan mengucapkan mantra yang berhubungan dengan keselamatan.
Namun fungsi dan tujuan mantra pada umunya adalah sebagai berikut :
1. Sebagai pernyataan rasasyukur atas anugerah-Nya yang telah menciptakan segala sesuatu yang diperlukan bagi kehidupan umat manusia dan semua makhluk.
2. Sebagai sadhana (praktik spiritual) untuk menyucikan diri kea rah penyempurnaan bagi kehidupan spiritual dan moral umat manusia.
3. Sebagai sadhana untuk memohon kepada Sanghyang Widhi Wasa agar dijauhkan dari segala rintangan dan godaan Bhutakala dan sebagainya.
4 . Sebagai sadhana untuk memohon perlindungan agar selalu berada dalam keadaan selamat (Mantra Samhita, 2013 : 13).
Penutup
Itulah tadi ulasan tentang arti mantra dalam Agama Hindu, Cara Pengucapan dan sikap serta tujuan dan fungsi mantar dalam Agama Hindu yang perlu kalian ketahui.
Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu kalian untuk menmabha pengetahuan tentang Agama Hindu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar