Sabtu, 24 Februari 2024

PANCHANANA

Lima Wajah Siwa (Panchanana)


Dewa Siwa dianggap sebagai salah satu dari tiga dewa utama dalam agama Hindu dan diyakini sebagai perwujudan Brahman yang paling terkemuka. Menurut Lingga Purana, ada lima wajah Dewa Siwa yang dikenal dengan nama Panchanana Siwa. Ini mewakili lima aspek kunci Siwa. 

Dewa Hindu Siwa terhubung secara suci dengan angka lima. Hal ini diwujudkan dalam lima mantra dan suku kata yang melambangkan kesaktiannya. Setiap mantra menandakan kepala yang berhubungan dengan energi feminin yang berbeda, disebut Shakti. 

Lima aspek Siwa dijelaskan dalam Purana, dihubungkan dengan lima elemen, lima indera, lima organ persepsi, dan lima organ tindakan.



1. Ishana: Terkait dengan Srishti Shakti (Kekuatan Penciptaan)

2. Tatpurusha: Terkait dengan Thoridhana Shakti (Kekuatan Penyembunyian)

3. Aghora: Terkait dengan Samhara Shakti (Kekuatan Pembubaran)

4. Vamadeva: Terkait dengan Stithi Shakti (Kekuatan Rezeki)

5. Sadjyota: Terkait dengan Anugraha Shakti (Kekuatan Berkah)

Lima Wajah Siwa Dengan Mantra
Setiap wajah Dewa Siwa melambangkan karakter yang unik. 

1. Ishana menghadap ke tenggara dan membawa aspek Iswara Siwa. 

2. Tatpurusha berada di timur dan melambangkan aspek kemanusiaan Siwa dan ego Siwa. 

3. Aghora berada di selatan dan melambangkan sifat destruktif dan regeneratif Siwa. 

4. Di sebelah utara berdiri Vamadeva, melambangkan penyembuhan, perlindungan, dan pelestarian alam oleh Siwa. 

5. Terakhir, di sebelah barat adalah Sadyojata yang menggambarkan sisi kreatif Siwa. 
Secara keseluruhan, lima wajah Siwa (Panchanana Siwa) melambangkan kesaktiannya.

Lingga Purana, sebuah teks suci kuno, berbicara tentang lima aspek Dewa Siwa yang diyakini melambangkan lima aspek penciptaan, lima tubuh manusia, lima napas, lima arah, lima elemen, lima indera, lima warna, lima energi , lima pembagian waktu, dan lima ras manusia. 

Dengan memahami masing-masing aspek tersebut, kita dapat memperoleh wawasan lebih dalam mengenai sosok dewa yang dihormati dalam agama Hindu. Berikut lima wajah mantra Siwa:

1. Ishana – Tuhan
Ishana dikenal sebagai penguasa penciptaan. Ia sering dikaitkan dengan chit-shakti atau kekuatan pikiran, dan biasanya mewakili elemen bumi atau udara dalam beberapa konteks. 

Selain itu, Ishana dikaitkan dengan pengetahuan ritual Weda, dan kekuatan manifestasi dalam pikiran. Dari segi indera, ia mewakili indera peraba dan tangan. Dari segi ikonografi, ia digambarkan dengan wajah menghadap ke atas. 

Ishana biasanya digambarkan dengan kulit perunggu. Dalam karya seninya, Ishana digambarkan memegang simbol-simbol kekuasaannya, antara lain Weda, kail gajah, tali, kapak, tengkorak, gendang, rosario, dan trisula. 

Dewa Siwa juga sering terlihat bersama seekor kambing betina. Tangannya diangkat dengan dua cara: 

yang satu dalam perlindungan (abhaya) 
seseorang yang menyampaikan harapan (varada).


2. Tat-Purusha – Makhluk Kosmik
Tat-Purusha adalah Wisnu, Penguasa Pelestarian. Dia adalah telur kosmik, atau Hiranyagarbha, pembawa kegembiraan dan makanan serta pemimpin pengorbanan kosmik. 

Ia juga dipandang sebagai matahari, yang terbit membawa pengetahuan dan kelimpahan materialistis (Sri Siva Tattva). Ia dikaitkan dengan unsur air dan dipandang sebagai indra penciuman di antara organ indera dan anus di antara organ tubuh.

Tat-Purusha sering digambarkan dengan tiga mata dan empat wajah dengan pakaian kuning. Dia sering ditampilkan di hadapan Gayathri. Secara simbolis, Tat-Purush melambangkan arah Timur dan dikaitkan dengan rona emas.

3. Vamadeva – Sang Penyembunyi
Vamadeva menutupi Tatpurusha, di balik tirai khayalan. Dia kebalikan dari Tatpurusha. Warnanya, merah, melambangkan kekuatan tindakannya, yang dikenal sebagai kriya-shakti, dan unsur udara. Namun aspek yang paling menentukan dari Vamadeva adalah egoisme yang ada dalam dirinya, atau yang disebut dengan anava.

Vamadeva adalah indra penglihatan dan berhubungan dengan kaki pada organ tubuh. Dalam representasi dirinya, ia biasanya berwarna merah atau teratai dan memakai ornamen merah. 

Ia terlihat memiliki empat tangan, salah satunya memegang rosario dan tangan kedua memegang kapak. Tangan ketiga dan keempat diposisikan sebagai isyarat perlindungan (abhaya) dan pemberian anugerah (varada).


4. Sadyojata – Yang Mengungkapkan
Sada Shiva, makhluk abadi dan pemberi rahmat. Dikenal karena spontanitas dan kemampuannya untuk mewujudkan (yojata sedih), Sada Shiva sering dipandang sebagai pemimpin kegembiraan (Nanda) dan kenikmatan (Sunanda). Ia merupakan representasi pengetahuan yang membebaskan (jnana shakti) dan dikaitkan dengan unsur ruang.

Warnanya putih, melambangkan sattva, atau kesucian. Ini adalah sisi utara dari lima sisi. Digambarkan berkulit putih, ia memegang Weda dan tasbih di dua tangannya, sedangkan dua tangan lainnya melambangkan sikap perlindungan dan pemberian anugerah. Selain itu, Sadyojata dipandang mewakili pikiran dan juga indera perasa.


5. Aghora – Sang Penghancur
Aghora adalah tokoh sakti yang disebutkan dalam Weda sebagai ayah dari dewa perang Maruts dan Rudras. Ia dikenal sebagai orang yang tidak dikuasai rasa takut dan siap berperang. Ia terhubung dengan unsur api dan merupakan perwujudan keinginan (dikenal sebagai iccha-shakti).

Ia juga diyakini sebagai personifikasi dharma – kekuatan hukum dan tindakan hukumannya. Apalagi Aghora melambangkan buddhi, diskriminasi, indera pendengaran, dan alat bicara. Di saat yang sama, dia adalah sosok yang diasosiasikan dengan kehancuran.


Aghora biasanya berwarna hitam atau merah tua. Dalam bentuk panchanana, ia menggambarkan arah selatan. Dalam gambar, ia digambarkan sebagai dewa galak dengan empat wajah dan sembilan tangan yang masing-masing memegang berbagai simbol seperti kapak, perisai, kail gajah, jerat, tombak, tengkorak, gendang, dan rosario.


Lima mempunyai arti penting dalam agama Hindu, terutama yang berkaitan dengan Dewa Siwa. Salah satu mantra Dewa Siwa yang paling dihormati, Namah-Siwaya, juga terdiri dari lima suku kata.

Dewa Siwa, yang dipuja di kalangan umat Hindu, diyakini menunjukkan lima bentuk penting yang penting bagi keberadaan kita, kelanjutan, transformasi, pemurnian, dan pembebasan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari lima wajah Siwa dan memujanya sesuai dengan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar