Senin, 14 Agustus 2023

Ilmu Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan

Sulit mencari ilmu dari pengetahuan yang benar, sloka 4 yang berbunyi:
Apan iking dadi wwang, uttama juga ya, nimittaning mangkana, wěnang ya tumulung awaknya sangkeng sangsara, makasādhanang śubhakarma, hinganing kottamaning dadi wwang kita. 

Terjemahan: 
Sesungguhnya menjelma sebagai manusia ini adalah satu hal yang utama, karena hanya manusialah yang dapat menolong dirinya sendiri dari kesengsaraan, yaitu dengan jalan berbuat baik. Itulah keuntungan menjelma menjadi manusia (Sudharta, 2009: 5). 

Kemuliaan manusia  itu sendiri karana hanya manusialah yang memiliki pengetahuan  sehingga  dapat  membantu dirinya dari kesengsaraan, pengetahuan ibarat sebuah perahu, membantu menyeberangkan manusia menuju harapan yang lebih baik  
Berdasarkan sabda kitab Sarasamuccaya sloka 1-4 di atas, kelebihan manusia yang amat utama adalah kemampuannya untuk menyelamatkan diri dari kesengsaraan dengan jalan berbuat yang baik. Pada hakikatnya, kelahiran kembali ke dunia ini adalah untuk membayar karma yang telah dilakukan pada kehidupan sebelumnya. Apabila manusia mampu selalu berbuat baik (subha karma) semasa hidupnya, maka ia akan terlepas dari penderitaan dan menuai kebahagiaan abadi yang tidak akan kembali menemui kesengsaraan atau dikenal dengan istilah sat cit ananda, baik di dunia maupun akhirat.

Diantara makhluk ciptaan Tuhan hanya manusia yang bisa berpikir, dalam konsep Tri Pramana, yaitu bayu (kekuatan/tenaga), sabda (kemampuan berbicara), dan idep (pikiran). 

Bayu yang dimiliki oleh tumbuh-tumbuhan, sedangkan hewan memiliki bayu dan sabda, manusia memiliki ketiganya yaitu bayu, sabda dan idep. Manusia  dengan pikirannya  mampu membedakan antara mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga dengan kemampuan tersebut manusia mampu mengendalikan diri untuk selalu berpikir, berkata, dan berbuat yang baik. Dalam ajaran agama Hindu, alam dalam pikiran manusia yang membedakan antara hal yang baik dan buruk tersebut dinamakan wiweka. Kemudian kita selalu berbuat baik ( trikaya Parisudha) yang disebut wairaga, terakhir iklas menerima hasil dengan bersukur kepada Nya disebut thiaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar