Rabu, 18 Mei 2022

UPACARA UPANAYANA DAN SAMAWARTANA

Menurut kamus Agama Hindu, Upanayana : Upacara penyucian murid yang baru belajar Weda yang dilakukan oleh seorang Guru. Dalam Kitab Sathapatha Brahmana dijelaskan : Bahwa seorang Acharya meletakkan telapak tangannya di ubun-ubun anak itu sebagai simbol persatuan dan pencurahan seluruh personalitenya kepada murid-muridnya dan setelah itu barulah diajarkan mantra sawitri untuk menjadikannya sebagai seorang brahmana.(konsep-konsep śraddhā agama Hindu).
Upanayana artinya mendekatkan, saat itu si anak didekatkan dengan gurunya yaitu Guru spiritual. Sang Guru mengenakannya benang suci yang disebut Yajnopawita dan mentasbihkannya dengan pemberian mantra Gayatri dan sebuah tongkat. Ini merupakan permulaan dari Brahmacarya yaitu kehidupan membujang dan mulai kehidupan belajar. (Intisari ajaran Hindu, Paramita Surabaya, 2003).
Upanayana yaitu upacara ini siap dimana seorang anak untuk pertamakalinya diterima untuk masuk berguru pada seorang Guru spiritual. Umur anak itu dihitung sejak dalam bentuk pembuah pertama, artinya sembilan bulan sebelum lahir.(Manawadharmasastra II.36). Swadyaya yaitu belajar sendiri tentang Weda, mempelajari Weda. Wrata : brata, yaitu dengan mengendalikan hawa nafsu, berjanji untuk sesuatu yang melanggar ketentuan misalnya Sawitri wrata (brata sawitri), tidak makan daging, tidak tidur dan lain-lain. Melakukan Upacara Sawitri, upacara pengucapan mantra sawitri sebagai simbol masuk sekolah pertama. Mantra sawitri adalah mantra Gayatri. Berdasarkan ayat ini ditetapkan batas maksimum seseorang untuk memulai mengucapkan mantra sawitri (belajar) Yang kalau tidak dilakukan dalam batas umur itu mereka itu di ancam kapatita (dijatuhkan dari golongannya) dan menjadi wratya (orang barbar) yaitu golongan diluar warna yang empat dan dikucilkan dari kearyaannya.(Manawadharmasastra II.28). Seorang yang ingin ahli dalam Weda, menurut beberapa kritikus kurang tepat untuk dikaitkan bagi anak yang bersangkutan tetapi harapan orang tua si anak menginginkan anaknya ahli dalam bidangnya, ayahnya harus telah menyekolahkannya (mengupanayanakannya) pada umur yang lebih muda, seperti untuk golongan brahmana dimulai pada umur 4(empat) tahun 5 (lima) bulan. (Manawadharmasastra II.38).

#Upacara Upanayana ialah upacara kecil untuk menandai seseorang yang telah masuk ‘lingkaran guru-murid’ dalam ritual upacara agama. Upacara ini ditandai dengan pemberian benang suci dan siro wisata oleh sang Guru. Benang dan sirowista ini sebagai simbol bahwa murid dan Guru terikat erat seperti pilinan benang itu. Benang itu memiliki arti bahwa ikatan antara Guru dan murid itu tidak akan terlepas begitu saja meskipun antara Guru dan murid itu tidak memiliki hubungan darah. Sedangkan ikatan Sirowista memiliki makna agar murid selalu pikirannya fokus dalam menuntut ilmu. 
Guru adalah seperti orang tua bagi sang murid. Semua perkataan Guru seharusnya dipatuhi dan ditaati oleh murid tanpa bantahan dan kesangsian. Karena seperti juga orang tua, Guru hanya akan memberikan yang terbaik untuk muridnya. Dan seperti juga orang tua, seorang Guru seharusnya menyayangi murid-muridnya seperti orang tua sayang pada anaknya.

Upacara:
Pejati, ayaban manut pangapti, tebasan pasupati, tebasan pangidep hati, tebasan saraswati, pabiyakala, durmangala, prayascita dan pengulapan. 

Uparengga:
Benang tridatu, sirowista dan kalpika. 

#Upacara Samawartana adalah upacara mengakhiri masa Brahmachari/masa menuntut ilmu pada tiap jenjeng pendidikan. Jika jaman modern kita mengenal istilah Wisuda. Dalam Hindu kita mengenal upacara Samawartana. Sama seperti ketika kita mengadakan pesta perpisahan sebagai tanda selesainya masa pendidikan, begitu pula sebagai tanda berakhirnya tahap pertama kehidupan yaitu Brahmachari Asrama menuju tahap selanjutnya; Ghrihasta Ashrama. Umat Hindu melaksanakan upacara ritual Samavartana. Upacara ini sebagai tanda selesainya masa pendidikan awal, menengah, umum dan akan memasuki lapangan pekerjaan dan membangun keluarga. Samavartana Samskara bertujuan untuk memberikan petunjuk dan tuntunan terakhir tentang pengendalian indria, berdana punia dan kesejahteraan umat manusia.


Mantram Puja untuk Dewi Saraswati

Om Saraswati namostubhyam
Warade kama rupini
Sidhir astu karaksami
Sidhir bhawantu sadham

Om Pranamya sarwa dewanca
Paramãtma nama wanca
Rupa sidhi karoksabet
Saraswati nama myaham

Om padma patram wimalaksmi
Padma kçara nandini
Nityam padma laya dewi
Tubhyam namah Saraswati

Om Brahma putri maha dewi
Brahmanye Brahma nandini
Saraswati sajňna yani
Praya naya Saraswati

Om kawyam wyakaranam tarkham
Weda çastram puranakam
Kalpa sidhini tantrani
Twam prasadat karoksabet

Om sulabha twam swara mantra
Irabheyam phalakam param
Sarwa kleça winaçanam
Santhi twam sanggatot manam

Om atheni rasa hasranam
Sarwa roga winaçanam
Twam mama sarwa sidhyantu
Sarwa karya prasidhyaye

Om Sang Saraswati sweta warna ya namah swaha
Om Bang Saraswati rakta warna ya namah swaha
Om Tang Saraswati pita warna ya namah swaha
Om Ang Saraswati kresna warna ya namah swaha
Om Ing Saraswati wiçwa warna ya namah swaha

Om sukham bhawantu, purnam bhawantu, çryam bhawantu
Om Sidhirastu tat astu astu swaha
Om Saraswati dipata ya namah

Artinya :

Oh Hyang Widhi dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, pujaan kami
Yang berwajah cantik, indah berandeng
Berkuasa mempengaruhi kami
Selalu berkuasa pada serba dunia

Oh Sang Hyang Saraswati, yang dihormati oleh semua dewa dewi
Karena engkau adalah brahman yang dimuliakan
Merupakan wujud yang kuasa
Kami muliakan Engkau dengan gelar Saraswati

Oh Sang Hyang Saraswati, Engkau suci bersih bagai daun bunga teratai
Berambut indah bagai sari bunga teratai
Selalu ada di sekitar padma
Patut dihormati sebagai sumber ilmu pengetahuan

Oh Putri Sang Hyang Brahma, Engkai dewi yang maha agung
Selalu ada bersama Brahma
Diberi gelar Saraswati yang indah
Mengatur semua mahluk

Oh Sang hyang Saraswati, Engkau mengubah segala ilmu tattwa
Weda dan Sastra, Purana-purana, serta ilmu Tantra
Yang menjiwai dan berkuasa sepanjang jaman
Engkaulah penciptanya

Oh Sang Hyang Saraswati, atas anugrahMu semoga doa kami menjadi bertuah,
Mendatangkan segala kebaikan untuk seluruh dunia
Semoga bathin yang cemar dan kotor menjadi musnah
Semoga damai dan bersatu bhatin kami kepadaMu

Oh Sang Hyang Saraswati, berkenan kiranya Engkau menganugrahi perasaan bathin yang indah, semoga yang menimbulkan penyakit menjadi musnah, berkenan kiranya engkau menganugrahi kami serba sejahtera, sehingga tugas karya kami terselesaikan

Oh Sang Hyang Saraswati, demikian puja kami kepadaMu, dalam prabhawaMu sebagai Sang Hyang Sadyajata, Sang Hyang Bhamadewa, Sang Hyang Tat purusha, Sang Hyang Aghora, serta dalam prabhawaMu sebagai Sang Hyang Içyana dengan pancaran warna putih, merah, kuning, hitam, serta serba warna
Oh Hyang Widhi dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, semoga Engkau senantiasa memberikan kekuatan, keselamatan, semoga semuanya tiada halangan. Oh Sang Hyang Saraswati hamba memuja-Mu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar