Pengertian Wariga, Hubungannya dengan Genta Pinandita, dan Mantra yang Dilantunkan
1. Pengertian Wariga
Wariga adalah sistem perhitungan kalender dan tata cara menentukan hari baik dalam tradisi Hindu Bali. Wariga digunakan untuk menyesuaikan waktu pelaksanaan upacara keagamaan, pembangunan, pertanian, dan berbagai aspek kehidupan lainnya agar selaras dengan alam semesta (bhuana agung) dan diri manusia (bhuana alit).
Dalam Wariga, perhitungan hari baik didasarkan pada pawukon, wuku, sasih, wewaran, dan penanggal-panglong, yang masing-masing memiliki pengaruh terhadap keberhasilan suatu kegiatan.
2. Hubungan Wariga dengan Genta Pinandita
Genta Pinandita adalah lonceng suci yang digunakan oleh seorang Pinandita (Pemangku) atau Pandita (Pendeta) dalam upacara keagamaan Hindu Bali. Genta dibunyikan sebagai simbol pemanggilan energi suci dan sebagai sarana menyatukan kesadaran dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
Hubungan Wariga dengan Genta Pinandita:
-
Pemilihan Hari Baik untuk Upacara
- Sebelum upacara keagamaan, hari baik dipilih berdasarkan perhitungan Wariga agar energi spiritual yang dihasilkan lebih kuat dan selaras dengan kehendak alam.
- Genta yang dibunyikan dalam upacara akan lebih efektif secara spiritual jika dilakukan pada hari yang baik menurut Wariga.
-
Keselarasan Ritual dengan Siklus Alam
- Wariga memastikan bahwa setiap mantra dan bunyi genta yang dikumandangkan memiliki resonansi yang selaras dengan alam semesta.
- Contohnya, upacara Piodalan di pura dilakukan pada hari yang dipilih berdasarkan Wariga, sehingga ketika genta dibunyikan, energi spiritual yang hadir lebih kuat.
-
Harmoni Getaran Suara Genta dengan Energi Kosmis
- Dalam Hindu Bali, bunyi genta dipercaya membawa getaran suci yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia spiritual.
- Wariga membantu menentukan waktu terbaik agar getaran genta mampu membuka dimensi spiritual yang lebih tinggi.
3. Hubungan Wariga dengan Mantra yang Dilantunkan
Mantra yang dilantunkan dalam upacara memiliki hubungan erat dengan Wariga, karena:
-
Pemilihan Hari Baik Berdasarkan Wariga
- Setiap mantra memiliki makna dan tujuan tertentu, dan Wariga memastikan bahwa mantra tersebut dilantunkan pada waktu yang tepat untuk menghasilkan energi yang optimal.
- Misalnya, mantra untuk keselamatan keluarga sebaiknya diucapkan pada Sasih Kapat, yang dipercaya sebagai bulan penuh berkah dan kesucian.
-
Resonansi Mantra dengan Alam Semesta
- Wariga mengajarkan bahwa setiap suara memiliki frekuensi yang memengaruhi energi alam.
- Saat mantra dilantunkan bersamaan dengan bunyi genta pada waktu yang tepat, getaran spiritualnya akan lebih kuat dan lebih mudah diterima oleh alam semesta.
-
Keselarasan dengan Siklus Kosmis
- Contohnya, mantra Tri Sandhya yang dilantunkan pagi, siang, dan sore hari disesuaikan dengan siklus matahari, yang juga menjadi bagian dari sistem Wariga.
- Melantunkan mantra saat Bayuh pawetuan memiliki puja khusus pada tiap kelahiran orang, seperti: mantra gamana dalam pawetuan dan puja bayuh tampel bolong
Kesimpulan
Wariga adalah sistem penentuan waktu yang digunakan untuk menyelaraskan ritual keagamaan, pembunyian genta pinandita, dan pelantunan mantra dengan energi kosmis. Dengan mengikuti perhitungan Wariga, upacara dan mantra yang dilantunkan akan memiliki getaran spiritual yang lebih tinggi, sehingga memberikan manfaat maksimal bagi pemimpin upacara dan umat yang mengikuti persembahyangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar