Yoga Tata Lungguh Magenta adalah suatu teknik mengakses energi spiritual yang inspirasinya diambil dari teks-teks kuno di Bali tentang agama dan kebudayaan.
Lontar-lontar tua di Bali yang berisikan kumpulan-kumpulan berbagai puja mantra telah disusun dan disajikan model kekinian oleh Ida Sinuhun Siwa Putra Parama Daksa Manuaba yang bertemakan hakikat pemurnian diri umumnya menyajikan filsafat dan teknik yoga tata lungguh magenta yang secara konvensional hasilnya baru bisa dicapai bila dilaksanakan secara kontinu dan kemudian melakukan perenungan.
Bahwasanya hakikat pemurnian diri yang luhur yang membutuhkan pengorbanan dan disiplin yang taat dan lama berbenturan dengan semangat zaman sekarang yang lebih tertarik pada hal-hal yang bersifat instant. Ini artinya ada kecenderungan masyarakat tidak tertarik dengan olah spiritual, jika metode yang disajikan masih menurut cara-cara konvensional.
Menurut Ida Sinuhun, meskipun Yoga tata lungguh magenta menggunakan guru mantra yang dapat berupa bahasa Sanskerta, namun yoga ini tidak hanya untuk kalangan agama tertentu saja, tapi terbuka untuk semua agama, suku, bangsa, budaya, jenis kelamin, maupun usia.
Yoga Tata Lungguh Magenta hakikatnya adalah latihan atau disiplin untuk proses pemurnian diri sepanjang hidup.
Tujuan akhir dari Yoga Tata Lungguh Magenta bukanlah mencapai berbagai efek dari latihan ini, seperti berbagai sakti dan kemampuan lainnya. Yoga Tata Lungguh Magenta pada akhirnya bertujuan untuk bersatu kembali dengan Sang Pemilik Energi atau Tuhan itu sendiri.
Ada pun Guna Sakti yang diperoleh sebagai anugerah selama hidup adalah dalam rangka menuntun perilaku manusia menjadi lebih berkualitas (baik) dan dapat memberikan pelayanan lebih tepat.
Orang sakti adalah sebutan untuk orang yang mempunyai kemampuan spiritual dan supranatural tingkat tinggi.
Orang sakti biasanya tidak akan menunjukan kemampuannya di tempat umum, dia akan sembunyi menyamar seperti manusia biasa.
Kita hanya sebagai perantara pemberi bantuan menjalankan tugas mulia dari Beliau.
Aspek material ini, tentunya termasuk fenomena kehidupan manusia adalah lingkar luar dari fenomena Sang Pencipta. Dia tinggal di dalam intinya, berlapis-lapis dari fenomena material ini.
Jadi, semua aspek material terhubung pada satu sumber, yaitu Pencipta yang menggetarkan semua ciptaanNya.
Karena berada di lingkar paling luar, maka manusia yang ingin mengenali jati dirinya, maka ia harus berusaha menerobos selubung-selubung lapisan halus di dalamnya sebelum mencapai inti energi itu melalui Yoga Tata Lungguh Magenta.
#tubaba@griyangbang//manusiatidakadayangsakti//Tuhan maha sakti#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar