Umat Hindu di Bali tidak lepas dari ritual melukat. Melukat merupakan upacara yang dilakukan untuk membersihkan jiwa dan pikiran dalam diri manusia. Tradisi ini dilakukan untuk membersihkan simpulan-simpul energi-energi negatif dari diri manusia dengan bantuan dari alam semesta. Dengan melaksanakan kegiatan untuk melukat berarti kita sudah mendekatkan diri dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang mana merupakan sumber kesucian bagi umat manusia.
Upacara melukat termasuk upacara manusa yadnya
Melukat dalam pelaksanaanya ada dua jalan menuju suatu sumber air/toya yang dianggap memiliki kesucian salah satunya yaitu melukat dengan toya tawang (air dari langit) dan ada melalui penyucian toya yang disebut Tirtha Penglukatan (yang dibuat oleh Sulinggih yang sudah memiliki kewenangan)
Karena manusia diciptakan oleh Panca Dewata maka perlulah manusia menyucikan diri lahir bathin melalui upacara melukat, karena dengan keadaan sucilah bisa kembali kepada Tuhan yang maha Suci.
Melukat yang dilakukan oleh umat hindu disesuaikan dengan apa tujuan melukat seperti penglukatan oton, sapuh leger lan melik.
Jika ditinjau dari pelaksanaan dan tujuan upacaranya. Ada delapn macam upacara melukat, yaitu sebagai berikut :
1). Melukat Astupungku, untuk membersihkan dan menyucikan malapetaka seseorang yang diakibatkan oleh hari kelahiran dan Tri Guna (Satwam, Rajas, Tamas) yang tidak seimbang dalam keseimbangan.
2). Melukat Gni Ngelayang, untuk pengobatan seseorang yang sedang ditimpa penyakit.
3). Melukat Gomana, untuk penebusan Oton atau hari kelahiran yang diakibatkan oleh pengaruh yang layak dari Wewaran dan Wuku. Misalnya pada mereka yang lahir pada wuku Wayang.
4). Melukat Surya Gomana, untuk melepaskan noda dan kotoran yang ada pada diri Bayi. Misalnya pada saat Nelu Bulanin.
5). Melukat Semarabeda, untuk menyucikan Sang Kama Jaya dan Sang Kama Ratih dari segala noda dan mala pada upacara Pawiwahan (Perkawinan).
6). Melukat Prabu, untuk memohonkan para pemimpin agar kelak dalam melaksanakan mendapatkan kejayaan dan kemakmuran.
7). Melukat Nawa Ratna, ini dapat dikatakan memiliki makna yang sama dengan Melukat Prabu.
8). Melukat Toya Tawang atau melukat dengan air langit (air hujan) ini merupakan pembersihan serta menyucikan diri pada manusia lahir bathin sekala niskala dengan tujuan dapat melepaskan akibat malepataka.
Seperti penjelasan sloka berikut:
Reg Veda X. 17.10
Apo asman matarah Sundhayantu, Ghrtena no Ghrtapvah punantu, Visvam hi ripram pravahanti devir, Ud id abhyah sucir a puta emi.
(Mantra yang digunakan sebelum melakukan Panglukatan)
Artinya:
Semoga air suci yang merupakan berkah dari alam semesta ini, menyucikan diri serta pikiran kami, agar kami bercahaya dan gemerlap. Semoga air suci ini melenyapkan segala kekotoran. Kami akan bangkit dari kegelapan (kotor) dan memperoleh kesucian.
Sloka Bhagawad Gita itu adalah Bagawad Gita III.14 yaitu :
Annaad bhvanti bhuutaani
prajnyaad annasambhavad
yadnyad bhavati parjanyo
yadnyah karma samudbhavad
Artinya :
Mahluk hidup berasal dari makanan. Makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan berasal dari hujan. Hujan berasal dari yadnya. Yadnya itu adalah karma.
Bumi memberikan tanah. Langit menurunkan hujan untuk berkembangnya tumbuh-tumbuhan. Mengapa bumi dan langit dapat berlaku demikian. Itulah hukum Rta yang diciptakan Tuhan. Tuhan dalam kemahakuasaan-Nya menciptakan tumbuh-tumbuhan melalui hukum alamnya yang disebut Dewa Sangkara oleh para Resi.
Manfaat Melukat Toya Tawang (Air Hujan) bagi Kesehatan
Tetes Toya Tabah (air hujan) yang jatuh membawa lebih dari sekadar kesegaran dan aroma yang menenangkan. Di balik setiap hirupan udara yang sejuk dan setiap sentuhan tetesan air, tersimpan manfaat bagi kesehatan tubuh kita yang mungkin belum kita sadari.
Toya Tawang (air hujan) merupakan salah satu fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia. Bagi sebagian orang, melukat dengan Toya Tawang (mandi air hujan) mungkin dianggap sebagai momen yang menyebalkan karena tidak lazim dalam aktivitas sehari-hari. Namun, bagi sebagian orang lainnya, melukat dengan Toya Tawang (mandi air hujan) justru menjadi momen yang menyenangkan.
Melukat Toya Tawang (mandi air hujan) memang terkesan seperti aktivitas yang hanya dilakukan oleh anak-anak. Namun, ternyata melukat Toya Tawang (mandi air hujan) memiliki segudang manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Berikut adalah beberapa manfaat mandi hujan:
1. Membersihkan Kulit dengan Lebih Lembut. Penglukatan Toya Tawang (air hujan) bukan hanya soal menyenangkan diri dalam alam, tetapi juga merupakan cara alami untuk membersihkan kulit dari kotoran dan bakteri. Toya Tawang (air hujan) menurut para ahli memiliki pH yang lebih netral dibandingkan dengan air keran, sehingga lebih lembut untuk kulit, terutama bagi yang memiliki kulit sensitif.
2. Melukat Toya Tawang dapat memperkuat Sistem Imun. Melukat dengan Toya Tawang (kontak langsung dengan air hujan) dapat merangsang sistem kekebalan tubuh. Melalui proses yang disebut hormesis, tubuh kita dapat memperkuat respons imun terhadap lingkungan sekitar, membantu melawan infeksi dan penyakit.
3. Toya Tawang Mampu Mengurangi Tingkat Stres dan Ketegangan. Toya Tawang (air hujan) tidak hanya membersihkan tubuh secara fisik, tetapi juga memberikan kesempatan untuk relaksasi mental. Sentuhan Toya Tawang yang lembut dan bunyi hujan yang menenangkan dapat membantu mengurangi tingkat stres dan ketegangan yang mungkin kita rasakan sehari-hari.
4. Memperbaiki Kualitas Tidur. Pengalaman melukat Toya Tawang (mandi air hujan) sebelum tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Rasa tenang dan rileks yang didapat dari mandi air hujan dapat membantu menenangkan pikiran dan mempersiapkan tubuh untuk tidur yang nyenyak.
5. Memperkuat Koneksi dengan Alam. Melukat Toya Tawang (mandi air hujan) juga memberikan kesempatan untuk merasakan kedekatan dengan alam dan mengalami keajaiban alam yang sederhana. Ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan dengan menghubungkan kita kembali dengan alam yang mengelilingi kita.
6. Manfaat melukat Toya Tawang (mandi hujan) bagi kesehatan fisik dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Toya Tanah (air hujan) menurut para ahli mengandung ion negatif yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Ion negatif ini dapat membantu tubuh melawan serangan penyakit.
7. Mencegah jerawat. Toya Tawang (air hujan) memiliki pH yang mendekati pH kulit, sehingga dapat membantu mencegah jerawat.
8. Manfaat melukat Toya Tawang (mandi hujan) bagi kesehatan mental dapat meningkatkan kreativitas. Melukat Toya Tawang (mandi hujan) dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi. Hal ini karena mandi hujan dapat membuat seseorang merasa bebas dan lepas dari rutinitas sehari-hari.
9. Meningkatkan rasa bahagia. Melukat Toya Tawang (mandi hujan) dapat meningkatkan rasa bahagia dan kepuasan hidup. Hal ini karena mandi hujan dapat memberikan sensasi yang menyenangkan dan menenangkan.
Melukat merupakan membersihkan serta menyucikan diri pada manusia lahir bathin sekala niskala dengan tujuan dapat melepaskan akibat malepataka. Dengan begitu banyak manfaat yang tersimpan di balik melukat Toya Tawang (setiap tetes air hujan) atau mandi di bawah hujan bukan hanya sekedar aktivitas fisik, tetapi juga sebuah pengalaman kesehatan holistik yang memberikan kesegaran bagi tubuh dan pikiran.
Meskipun melukat Toya Tawang (mandi hujan) memiliki banyak manfaat, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, dalam melakukan melukat Toya Tawang yaitu:
a). Jangan Melukat Toya Tawang saat hujan deras dapat mengandung polutan dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.
b). Jangan melukat Toya Tawang saat cuaca dingin karena dapat menyebabkan hipotermia.
d). Jangan Melukat Toya Tawang jika memiliki penyakit tertentu. Jika memiliki penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum melukat Toya Tawang (mandi hujan) .
Secara keseluruhan, melukat Toya Tawang (mandi hujan) merupakan aktivitas yang cukup aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
PROSESI MELUKAT
Prosesi melukat biasanya dilaksanakan pada hari-hari baik agama Hindu misalnya seperti Purnama, Tilem, dan Kajeng Kliwon. Upacara Melukat Toya Tawang dipimpin oleh seorang pemangku dan atau Sulinggih. Sesajian seperti: Pejati kepada Dewa Surya, Akasa dan Pertiwi. Orang yang akan diupacarai mencari tempat terbuka memohon Panglukatan Toya Tawang (air langit/mandi hujan).
Setelah selesai yang diupacarai di prascita dan bayuan yang disiapkan dengan diberikan mantra-mantra. Setelah proses pemantraan selesai, orang yang akan diupacarai disiram dengan air kelapa gading. Setelah mandi air kelapa gading, ritual dilanjutkan dengan pajaya-jaya untuk me nerima berkah.
Upacara Mejaya Jaya tersebut dilaksanakan untuk memohon agar pikiran, perkataan, tindakan dan prilaku kita selalu disucikan, dituntun agar selalu berjalan sesuai ajaran agama. Dengan Upacara Mejaya Jaya dapat menguatkan lahir batin sehingga penyumpahan yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar