Manut baos Ida Sinuhun Putri, Dulang Mangap itu sebuah organisasi pasemetonan yang menggambarkan sistem kebersamaan, toleransi menghargai yang lebih tua dan keberlanjutan hidup bagi generasi penerus.
Dulang = Tempat
Mangap = Terbuka untuk umum dan tajam segala hal.
Filosofi yang terkandung dalam logo Dulang Mangap mengajarkan makna kebersamaan, kerukuran, persatuan, kesetaraan, toleransi, dan rasa syukur serta tetap ngayah.
Ngayah adalah kewajiban sosial masyarakat Bali sebagai penerapan ajaran karma marga yang dilaksanakan secara gotong royong dengan hati yang tulus ikhlas.
Secara etimologi kata ngayah berasal dari asal kata “ayah, ayahan, pengayah, ngayahang” (yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya dalam sebuah kesatuan).
Konsep ngayah ini 3 serupa tapi tidak sama dengan konsep ngopin, nguopin atau ngaopin. Konsep nguopin adalah kegiatan yang berada dalam skala yang lebih kecil, seperti di lingkungan keluarga dan rumah tangga, dan hubungannya ditujukan pada kehidupan horizontal (antar sesama), sedangkan ngayah berada dalam skala yang lebih besar dan tradisi ngayah ini biasanya ditujukan pada hubungan vertikal dengan Tuhan. Seperti ngayah di tempat suci atau Pura.
Ngayah sebagai konsep Dulang Mangap dengan gotong royong merupakan salah satu kearifan lokal di Bali dalam membangun kebersamaan dan menguatkan kesatuan umat Hindu di Bali.
Hampir setiap waktu, segala kegiatan yang berorientasi pada peningkatan empati dan toleransi umat Hindu di Bali berdasarkan pada konsep Tri Hita Karana. Tri Hita Karana terdiri dari Parahyangan, Pawongan dan Palemahan.
#idasinuhunputri@griyangbang//sampunangsurudsurudngayah#
#ayahinkawitanne#
#ayahinbhisamane#
#ayahinsemetonne#
#satmakangayahinpadewekanne//pinakasasanane#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar