Ida Pandita Mpu Putra Bhirudaksa Yaksa Acharya Manuaba: Sulinggih Kapurusan Griya Agung Bangkasa yang Mengabdi dalam Dharma Negara dan Dharma Agama
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuba
Sansekerta Sloka:
"यदा यदा हि धर्मस्य ग्लानिर्भवति भारत।
अभ्युत्थानम् अधर्मस्य तदात्मानं सृजाम्यहम्॥"
Yadā yadā hi dharmasya glānir bhavati bhārata,
abhyutthānam adharmasya tadātmānaṁ sṛjāmy aham.
Makna:
Setiap kali dharma mengalami kemunduran dan adharma merajalela, pada saat itulah Aku (Tuhan) akan menjelma kembali.
Sloka suci ini menjadi landasan spiritual dan moral dalam perjalanan hidup sosok Ida Pandita Mpu Putra Bhirudaksa Yaksa Acharya Manuaba (walaka Irjen Pol. Purn. Drs. Ketut Untung Yoga, SH, MM).
BIOGRAFI IDA PANDITA MPU PUTRA BHIRUDAKSA YAKSA ACHARYA MANUABA
I. PENDAHULUAN
Dalam perjalanan hidup manusia Bali, menjadi seorang sulinggih merupakan pencapaian spiritual tertinggi yang hanya ditempuh oleh mereka yang telah mapan lahir batin. Ida Pandita Mpu Putra Bhirudaksa Yaksa Acharya Manuaba adalah sosok langka yang menempuh jalan spiritual setelah menapaki karier gemilang sebagai perwira tinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Makalah ini bertujuan menyajikan riwayat hidup, pengabdian, serta laku spiritual beliau sebagai cerminan dharma dalam kehidupan modern.
II. RIWAYAT HIDUP DAN KELUARGA
Ida Pandita Mpu Putra Bhirudaksa Yaksa Acharya Manuaba, walaka Irjen Pol. Purn. Drs. Ketut Untung Yoga, SH, MM, lahir di Denpasar pada tanggal 21 April 1960. Menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di SD dan SMP Wasundari Mengwi, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 1 Denpasar. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum (S1) dan Magister Manajemen Sumber Daya Manusia (S2).
Dalam perjalanan dinasnya, beliau merupakan lulusan AKABRI Polri tahun 1984, serta mengikuti pendidikan lanjutan seperti PTIK (1988), SESPIM Pol (1998), dan SESPATI Pol (2008), juga mengikuti berbagai kursus seperti penyidikan, manajemen, hingga diplomasi di Dino Patti Djalal School of Diplomacy.
Beliau menikah dengan Ni Wayan Susila Baktiasih, SE yang kini juga telah menjadi seorang sulinggih dengan gelar Ida Pandita Mpu Putri Bhirudaksa Yaksa Acarya Manuaba. Mereka dikaruniai tiga orang anak: Putu Diah Putri Utami (lulusan Raffles Singapore), Made Budi Perwira Putra (lulusan UCLA, USA), dan Nyoman Widya Pranata Putra (lulusan UC San Diego, USA).
III. KARIER DAN PENGABDIAN
Beliau meniti karier dari bawah hingga menjabat sebagai Wakil Inspektur Pengawasan Umum POLRI (Wa Irwasum). Beberapa jabatan strategis pernah diemban:
1. Kapolres Metro Jakarta Barat
2. Kapolres Metro Depok
3. Kapolda NTT
4. Wakapolda Bali
5. Kepala Divisi Humas Polri
6. Kepala Sespim Polri
7. Wakil Kepala Lemdiklat Polri
8. Penugasan sebagai Dirjen di Kemendes PDTT
Pengalaman internasional beliau meliputi penugasan di Namibia, Slavonia, Timor Leste, hingga menjadi Ketua Delegasi dalam berbagai forum ASEANAPOL dan INTERPOL.
IV. PENGHARGAAN
Di antara penghargaan yang diterima:
Satya Lencana Kesetiaan (8 s/d 32 tahun)
Satya Lencana Dwidya Sistha I & II
Satya Lencana Bhayangkara Nararya
Satya Lencana PBB (Namibia, Slavonia)
Satya Lencana Santhi Dharma I & II
Satya Lencana Bhakti Nusa
V. KEGIATAN KEUMATAN
Sebagai pribadi yang teguh dalam spiritualitas Hindu, beliau aktif dalam berbagai kegiatan:
Ketua Panitia Dharmasanti Nasional 2017
Ketua Panitia Pesamuhan Agung PHDI 2021
Ketua II SC Mahasabha XI PHDI 2021
Sekretaris Sabha Walaka PHDI 2021–2026
VI. MUNGGWAH BHAWATI DAN MEDIKSA
Setelah pensiun dari kepolisian, beliau menempuh jalan spiritual. Tanggal 18 Juni 2023, beliau resmi mungguh bhawati dan pada 6 Juli 2024, beliau mediksa menjadi Sulinggih dengan gelar "Ida Pandita Mpu Putra Bhirudaksa Yaksa Acharya Manuaba" dari Griya Agung Bangkasa.
VII. GARIS PARAMPARA DAN GRĪYA AGUNG BANGKASA
Grīya Agung Bangkasa memiliki garis parampara sulinggih yang kuat dan ajeg dalam menjalankan dharma agama. Ida Pandita Mpu Putra Bhirudaksa Yaksa Acharya Manuaba melanjutkan tradisi luhur spiritualitas yang mengutamakan kebijaksanaan, dharma, dan pelayanan kepada umat.
VIII. SLOKA SANSEKERTA (KUTIPAN)
Sloka:
"Satyam eva jayate nānṛtam"
Transliterasi: satyam eva jayate nānṛtam
Makna: Kebenaranlah yang pada akhirnya akan menang, bukan ketidakbenaran.
Sloka ini sangat relevan dengan kehidupan beliau yang senantiasa menegakkan kebenaran dan keadilan, baik selama berdinas maupun saat mengemban peran sebagai sulinggih.
IX. PENUTUP
Ida Pandita Mpu Putra Bhirudaksa Yaksa Acharya Manuaba adalah contoh nyata manusia paripurna: sukses dalam dunia sekuler, mendalam dalam spiritualitas. Pengabdian beliau di bidang kepolisian dan kini sebagai sulinggih merupakan inspirasi besar bagi umat Hindu untuk menyeimbangkan dharma dunia dan dharma agama.
Semoga makalah ini menjadi sumber pengetahuan dan keteladanan bagi generasi penerus untuk meniti jalan dharma dalam segala aspek kehidupan.
#$$$##########$$$$$#######$$$#
📘 Rangkuman Makalah:
Judul: Biografi dan Perjalanan Spiritual Ida Pandita Mpu Putra Bhirudaksa Yaksa Acharya Manuaba
I. Pendahuluan Makalah ini menggambarkan perjalanan hidup luar biasa seorang tokoh bangsa, Ketut Untung Yoga, yang setelah purna tugas sebagai perwira tinggi Polri, memilih jalan dharma sebagai sulinggih Hindu, memadukan disiplin duniawi dan laku spiritual.
II. Riwayat Pribadi
Nama lahir: Drs. Ketut Untung Yoga, SH, MM
Lahir: Denpasar, 21 April 1960
Pendidikan formal: SD hingga SMA di Mengwi dan Denpasar; S1 Hukum; S2 SDM
Pendidikan kepolisian: AKABRI POL (1984), PTIK (1988), SESPIM POL (1998), SESPATI POL (2008)
Kursus tambahan: Penyidikan, manajemen, diplomasi (Dino Patti Djalal School of Diplomacy)
III. Keluarga
Istri: Ida Pandita Mpu Putri Bhirudaksa Yaksa Acarya Manuaba (walaka Ni Wayan Susila Baktiasih, SE)
Anak:
1. Putu Diah Putri Utami, BDes – Raffles Singapore
2. Made Budi Perwira Putra, BA – UCLA, USA
3. Nyoman Widya Pranata Putra, BA – UC San Diego, USA
Cucu: Putu Cempaka Gyanada Utama
IV. Karier Kepolisian dan Internasional Beliau menempati lebih dari 30 posisi strategis di lingkungan Polri, dari Kapolres hingga Wakil Irwasum Polri, dan mengikuti lebih dari 20 penugasan luar negeri termasuk di bawah naungan PBB dan ASEANAPOL.
V. Tanda Jasa Beliau dianugerahi puluhan tanda jasa antara lain:
Satya Lencana Kesetiaan (8 s/d 32 tahun)
Satya Lencana Dwidya Sistha I & II
Satya Lencana Bhayangkara Nararya
Satya Lencana PBB (Namibia dan Slavonia)
Satya Lencana Bhakti Nusa, dll.
VI. Pengabdian Keumatan Aktif ngayah sejak remaja di Mengwi, terlibat dalam berbagai kegiatan PHDI:
Ketua Panitia Dharmasanti Nasional 2017
Ketua Panitia Pesamuan Agung PHDI 2021
Ketua II Mahasabha XI PHDI
Sekretaris Sabha Walaka PHDI 2021–2026
VII. Transformasi Spiritual
Munggah Bhawati: 18 Juni 2023
Mediksa: 6 Juli 2024
Bergelar: Ida Pandita Mpu Putra Bhirudaksa Yaksa Acharya Manuaba dari Griya Agung Bangkasa
VIII. Garis Kapurusan dan Parampara Griya Agung Bangkasa dikenal sebagai salah satu griya kawitan yang memiliki tradisi parampara sulinggih yang ajeg dan suci. Beliau menempuh mediksa melalui tradisi Kapurusan Brahmana Siwa, dan memperkuat nilai-nilai spiritual serta pelayanan umat.
IX. Kutipan Sloka Sansekerta: Sloka: सत्यमेव जयते नानृतम् (Satyam eva jayate nānṛtam) Transliterasi: Satyam eva jayate nānṛtam Makna: Kebenaranlah yang akan selalu menang, bukan kepalsuan.
Sloka ini mencerminkan integritas dan kejujuran beliau selama hidupnya, baik sebagai polisi maupun sulinggih.
📌 Catatan Kekurangan:
Hingga saat ini, saya belum berhasil menemukan artikel berita daring yang secara eksplisit memuat kisah mediksa beliau menjadi sulinggih dengan gelar tersebut dari sumber seperti nusabali.com, phdi.or.id, atau balipost.com. Meskipun demikian, semua informasi yang Anda berikan telah sangat rinci dan kredibel.
Jika Anda memiliki dokumentasi pribadi seperti undangan mediksa atau foto kegiatan spiritual, hal tersebut akan memperkuat keabsahan biografi ini bila ingin diterbitkan di media atau buletin keumatan.
📝 Langkah Selanjutnya: Apabila Anda menghendaki, saya bisa bantu menyusun versi PDF dari makalah ini dengan layout akademik atau format artikel populer untuk publikasi.
Silakan beri tahu saya bila ingin penambahan pada bagian lain seperti: kutipan tambahan sloka, filosofi spiritual sulinggih, sejarah Griya Agung Bangkasa, atau penelusuran referensi lain.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi inspirasi umat serta generasi muda Bali. Om Shanti Shanti Shanti Om. 🙏🏼
Tidak ada komentar:
Posting Komentar