Jumat, 28 Oktober 2022

PUNARBHAWA

1. Apa pengertian dari Punarbhawa?
Punarbhawa tersebut berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Punar artinya “lagi”, sedangkan Bhawa artinya “menjelma”. Maka dengan demikian Punarbhawa memiliki arti kelahiran kembali yang berulang-ulang atau Reinkarnasi, penitisan kembali disebut juga Samsara.


2. Apa yang menyebabkan adanya Punarbhawa? 
1. Ingin memperbaiki diri menuju kesempurnaan agar roh dapat mencapai Moksa
2. Sebab umat Hindu meyakini adanya hukum karmaphala karena karma phala diyakini sebagai hukum sebab akibat oleh umat beragama Hindu. Seluruh phala (hasil) dari perbuatan manusia merupakan buah dari karma yang telah dibuat. Melakukan karma yang baik akan menghasilkan phala yang baik.
3. Dalam filsafat agama Hindu, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Pada saat manusia hidup, mereka banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan hasil yang setimpal.


3. Apa tujuan Punarbhawa atau kelahiran berulang ulang ke dunia bagi umat Hindu?
KELAHIRAN DALAM MEMPERBAIKI KARMA. 

Manusia selalu berharap dan sangat ingin mencapai moksha dan bebas dari
reinkarnasi serta mencapai kebahagiaan yang tertinggi, yaitu kebahagiaan yang
tidak ada lagi disusul kedukaan.
Sebagaimana tujuan agama Hindu yang tersurat di dalam Weda, yakni “Moksartham jagadhitaya ca iti dharma (kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat) ”.



Maka Moksa merupakan tujuan yang tertinggi. Moksa adalah kebebasan dari keterikatan benda-benda yang bersifat duniawi dan terlepasnya Atman dari pengaruh maya serta bersatu kembali dengan sumber-Nya, yaitu
Brahman dan mencapai kebenaran tertinggi, mengalami kesadaran dan kebahagiaan yang kekal abadi yang disebut Sat Cit Ananda.
PUNARBHAWA SEBAGAI WAHANA MEMPERBAIKI KUALITAS DIRI


4. Apa kaitannya Punarbhawa dengan karma phala?
Jadi dalam hukum karma sangat berkaitan dengan Samsara atau yang disebut juga Punarbhawa yang artinya lahir kembali ke dunia secara berulang – ulang. Kelahiran kembali ini terjadi karena adanya atma masih diliputi oleh keinginan dan kemauan yang berhubungan dengan keduniawian.

Kelahiran dan hidup ini sesungguhnya adalah sengsara, sebagai hukuman yang diakibatkan oleh perbuatan atau karma di masa kelahiran yang lampau. Jangka pembebasan diri dari samsara, tergantung pada perbuatan baik kita yang lampau ( atita ) yang akan datang ( nagata ) dan sekarang ( wartamana ).

Pembebasan dari samsara berarti mencapai penyempurnaan atma dan mencapai moksa yang dapat dicapai di dunia ini juga. Pengalaman kehidupan samsara ini dialami oleh Dewi Amba dalam cerita Mahabharata yang lahir menjadi Sri Kandi.


5.  Apa manfaat dan nilai yang akan di peroleh dari penghayatan terhadap hukum karma pada ajaran Punarbhawa
1. melahirkan kesabaran, ketenangan, dan ketabahan; 
2. keyakinan diri terhadap setiap perbuatan; 
3. pengendalian diri yang ketat; dan 
4. selalu bersyukur.
Hakikat hukum karma dengan Punarbhawa sangat erat sebab Punarbhawa menjadi jalan untuk memperbaiki karma disebabkan atma seseorang yang masih saja diliputi kemauan juga keinginan duniawi. Maka ia pun terlahir kembali secara berulang untuk menjalani karma yang ia peroleh dari kehidupannya yang lampau.

Sesungguhnya apa yang berasal dari kita akan kembali ke kita begitulah hukum karma, jadi dalam menghadapi kehidupan ini hendaknya kita tetap berpikir, berbuat dan berucap yang baik tanpa memperhitungkan hasilnya / atau balasannya karena semua hukumnya sudah pasti akan kembali ke diri kita entah itu kapan waktunya sesuai dengan karma masing – masing.

Berhenti memperhitungkan apapun yang sudah menjadi siklus karma itu, bijaksana melangkah dalam menjalani kehidupan hingga menjadi pribadi Dewasa dalam memperbaiki diri dalam karma.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar