ᬓᬢ᭄ᬫ᭪᭟
KUTUKAN BAGI PANDITHA (SULINGGIH).
Buku Shastra Wangsa mengupas 'Sesana' dari semua Wangsa, mendudukkan sistem Wangsa sebagaimana harusnya ( yaitu sebagai Tatanan, Tugas & Tanggung Jawab Sosial), bukan malah menjadi #Status_Sosial seperti yang kini membuat segelintir orang fanatik
Sulinggih berarti ia yang berkedudukan ( Linggih) , Mulia (Su), yang setiap ;
#Perbuatannya,
#Perkataannya,
#Pemikirannya,
Demikian ketat diatur dalam " SESANA" yang berlaku, Sulinggih juga memiliki Tugas yang sangat Berat secara " #NISKALA ", bukan sebatas menyelesaikan RITUAL . namun memastikan Ritual tersebut berhasil mendatangkan manfaat yang ingin dicapai.
Karena tugas berat itulah maka masyarakat Bali sangat menghormati Sulinggih
Seorang Sulinggih tidak boleh lagi melakukan hal-hal selayaknya kebanyakan orang lakukan, dan jika Sulinggih bersangkutan melanggar maka ada beberapa #KUTUKAN , #TEMAH dan #PASTU yang ditujukan padanya.
#WIKU_AMAYONG_MAYONG:
Wiku Amayong-Mayong pada saatnya akan mendapatkan NERAKA, karena benar benar tidak tahu bagaimana tingkah laku yang disebut " PUTUS " namun perilaku dirinya masih serba meraba- raba. Sungguh-sungguh Wiku jaman Kali, Wiku Amayong Mayong namanya Bukannya menyebabkan kerahayuan jagat, sebaliknya menyebabkan kehancuran karena ;
Berat pada pamerih,
Weda mantra tanpa perhatian,
Sebaiknya seorang wiku, la tidak terpengaruh oleh harta kekayaan Sebab lantaran terikat kesenangan,
• Mantra menjadi tidak berkekuatan ,
• Pengetahuan tidak ada.
• Weda tidak menembus pada
kehalusan Tattwa
#WIKU_ANILIBAKEN_RAT
Wiku jenis ini mengharapkan #Balasan_Jasa (guru yaga) yang besar.
Jalan pikiran wiku jenis ini ;
Menggampangkan WEDA dan SASTRA, karena diduga orang yang punya Yajna tidak akan mengetahui salah benarnya.
Seperti itu jalan pikiran wiku jenis ini Apabila ada wiku sekelas ini, janganlah hendaknya dijadikan tempat penyucian , baik untuk ;
Upacara Mayat ( Sawa Wedana ),
Upacara Abu Jenasah ( Asti Wedana),
Karena tidak akan mampu wiku jenis ini membersihkan kekotoran mayat, Kalau untuk upacara abu jenasah, tidak akan bisa dientaskan kekotoran abu-abu jenasah itu.
#WIKU_ANYOLONG_SMARA
Wiku Anyolong Smara adalah sebutan untuk seorang Panditha yang melakukan hubungan badan dengan seorang atau beberapa orang perempuan yang bukan istrinya .
Menurut Shastra dan Sasana-nya, Wiku Anyolong Smara seperti itu harus segera dicatut status Kepandithaannya
Sebagaimana dikutip dari
#Lontar_Rajapati_Gondala
(dalam Buku Shastra Wangsa) berikut;
#ASU_AMUNDUNG:
Asu Amundung adalah satu istilah yang ditujukan kepada seorang Panditha yang bertengkar di tengah pasar Menurut Shastranya, Panditha ini harus diupacarai #Prayascita_Ulang , Apabila ada Panditha yang bertengkar di depan rumah Guru Nabhenya, menurut shastranya jaman dahulu harus didenda sebesar lima ribu uang kepeng bolong Demikianlah seorang pendeta yang bertengkar disamakan derajatnya dengan ANJING atau ASU
ASU ANGLULU RING LONGAN:
Asu Anglulu ring Longan adalah istilah yang ditujukan kepada Panditha yang membantu seseorang melarikan seorang gadis .
Menurut shastranya jaman dulu, Panditha ini harus dihukum denda lima puluh kepeng, dan diupacaral Prayascita Ulang.
Demikianlah, seorang pendeta yang terlibat dalam melarikan gadis disamakan derajatnya dengan anjing di bawah kolong.
ASU MEREBUT TAI
Asu Marebut Tai adalah istilah yang ditujukan kepada seorang Panditha yang senang bertaruh di dalam arena perjudian Menurut shastranya, pendeta seperti ini harus di-Prayascila Ulang .
Demikianlah, pendeta penjudi disamakan derajatnya dengarı anjing pemakan kotoran.
Berikut ini merupakan jenis-jenis Panditha yang diberi " PASTU " karena sudah ingkar dengan sesana kePandithaannya.
#WIKU_CACING:
Wiku Cacing disebutkan di dalam teks berjudul " Wiksu Pungu " adalah seorang Panditha yang memperkarakan sepetak sawah yang tidak bisa lagi diperkarakan.
#WIKU_KALICUN_KATAKA:
Istilah Wiku Kalicun Kataka disebutkan di dalam teks Tatakrama Ning Wiku Mayasa Dharma, adalah seorang wiku yang berjumpa dengan musuhnya, kemudian membuat pertengkaran.
Wiku ini sangat beresiko bukan Wiku Dharma melainkan Kalicun Kataka namanya Wiku seperti ini tidak boleh melakukan Puja Parakkırama karena sudah salah jalan namanya
#WIKU_SISU_PALING:
Istilah Wiku Sisu Paling disebutkan di dalam teks Shastra Purwana Tattwa, adalah seorang Panditha yang dan sisi luarnya kelihatan suci tapi di dalamnya DUSTA, LOBA, IRI HARI , dan sejenisnya.
Wiku seperti itu akan menumbuhkan banyak masalah bagi lingkungan sekitarnya Karena Panditha seperti itu sudah bermasalah di dalam dirinya sendiri yakni beda di dalam lain di luar
Kaden Aluh..... ! !!
Ong Rahayu
®Warih Mula Keto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar