Pengabenan Nis Prateka Nir Prabhawa
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba
Abstrak
Pengabenan adalah upacara sakral dalam ajaran Hindu sebagai bentuk pelepasan unsur panca maha bhuta dari badan kasar manusia. Di balik upacara tersebut, terdapat filosofi mendalam mengenai pembebasan jiwa menuju kondisi nis prateka (tanpa perbedaan) dan nir prabhawa (bebas dari pengaruh duniawi). Artikel ini mengulas dimensi spiritual pengabenan berdasarkan teks Hindu, dilengkapi dengan sloka Sansekerta sebagai landasan filsafatnya.
Pendahuluan
Dalam ajaran Hindu, kehidupan tidak berhenti pada kematian fisik. Roh (atman) yang abadi harus dilepaskan dari ikatan duniawi agar bisa menyatu kembali dengan Brahman, sumber dari segalanya. Pengabenan bukan sekadar ritual adat, tetapi merupakan proses spiritual untuk mengembalikan unsur manusia ke asalnya dan membawa jiwa pada keadaan tertinggi: bebas dari individualitas (nis prateka) dan bebas dari pengaruh (nir prabhawa).
Sloka Sansekerta Terkait
यथैधांसि समिद्धोऽग्निः भस्मसात्कुरुतेऽर्जुन ।
ज्ञानाग्निः सर्वकर्माणि भस्मसात्कुरुते तथा ॥
Yathaidhāṁsi samiddho’gniḥ bhasmasāt kurute’rjuna,
Jñānāgniḥ sarvakarmāṇi bhasmasāt kurute tathā.
(Bhagavad Gītā IV.37)
Makna:
Sebagaimana api yang menyala membakar kayu menjadi abu, demikian pula api pengetahuan spiritual (jñānāgni) membakar habis seluruh karma (perbuatan), sehingga jiwa terbebas.
Makna Filosofis "Nis Prateka Nir Prabhawa"
-
Nis Prateka (निस्प्रतेक)
Berarti tanpa individualitas, yaitu jiwa telah menyatu dengan semesta, tidak lagi terikat oleh identitas pribadi atau ego. Setelah pengabenan dan serangkaian upacara penyucian roh, atman mencapai kondisi ini—tidak terfragmentasi, tidak terpisah. -
Nir Prabhawa (निर्प्रभाव)
Berarti tanpa pengaruh duniawi, yaitu jiwa tidak lagi terikat oleh karma, nafsu, dan keterikatan materi. Jiwa dalam kondisi ini telah mencapai moksha, terbebas dari siklus kelahiran dan kematian.
Pengabenan sebagai Jalan Spiritualitas
Pengabenan dilakukan dengan membakar tubuh secara simbolik dan literal, mengembalikan unsur:
- Pertiwi (tanah) ke tanah,
- Apah (air) ke air,
- Teja (api) ke api,
- Vayu (udara) ke udara,
- Akasha (ether) ke ruang semesta.
Melalui ritual api (agni samskara) ini, diharapkan roh mengalami transformasi menuju kebebasan total, sesuai ajaran Weda:
"Antaḥkaraṇa-śuddhiḥ paramātma-sākṣātkāraḥ"
(Pembersihan batin menuju penyatuan dengan Tuhan.)
Penutup
Pengabenan bukan akhir, melainkan gerbang menuju keabadian. Ia mengantar roh menapaki jalan nis prateka—menyatu dalam keesaan, dan nir prabhawa—bebas dari pengaruh karma dan dunia. Dalam pemahaman Hindu, hanya dengan pembakaran simbolik dan spiritual itulah, atman dapat kembali ke Brahman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar