Selasa, 27 Desember 2022

Mengucapkan Mantra

Cara Mengucapkan Mantra

Secara etimologi mantara berari “itu yang melindungi” (tra = melindungi) ketika diulang-ulang atau direnungkan (man= berpikir, merenungkan). Kata mantra memiliki dua arti: bagian puitis dari Veda dan, nama-nama dan suku kata yang dipergunakan untuk melakukan permohonan kepada Tuhan atau para Dewa. Yang pertama bersifat Ceda dan yang kedua Tantrik (Mantra Samhita, 2013 : 6).

Dikatakan juga bahwa mantra adalah satu kata atau ucapan yang mengandung makna atau kekutan spiritual. Di dalam buku John Grimes (1948 : 187) yang berjudul A Concise Dictionary of Indian Philosophy dijelaskan bahwa menurut filsafat Sakta, mantra menyelamatkan orang yang merenungkan makna dari mantra itu.

hati (bhatin), pengucapan mantra dengan cara ini sangat baik dipakai untuk mengucapkan mantra-mantra rahasia, Manasika mantra memiliki kekuatan yang paling besar untuk meningkatkan kualitas spiritual sadhaka. Biasanya dipakai pada sat bermeditasi.

Mantra dapat bersumber dari Veda (Sruti) maka disebut Vedik Mantra mantra yang bersumber dari Smrti seperti Purana, maka disebut Puranik Mantra, Dan Mantra yang bersumber dari kitab-kitab Tantra atau agama, termasuk dari Nibandha (lontar-lontar), maka disebut Tantrika Mantra.

Dari segi kualitas pengucapan mantra memiliki tiga fungsi, yaitu:

1). Produktif, adalah mantra yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas spiritual/kesucian sadhaka, untuk mendoakan kesejahteraan, kedamaian alam semesta.
2). Protektif, adalah mantra yang difungsikan untuk memberikan perlindungan baik kepada sadhaka maupun bagi orang lain.
3). Destruktif Positif, adalah mantra yang berfungsi untuk menghancurkan segala kekuatan jahat.
4). Destruktif Negartif, adalah mantra yang dipakai untuk mencelakakan orang lain.

Sebuah mantra akan memiliki kesiddhian atau dapat mengantarkan seoarang sadhaka kepada hakekat Mantra tersebut, jika memenuhi syarat-syarat:

1). Sraddha; seorang sadhaka memiliki keyakinan yang kuat terhadap manfaat mantra yang diucapkannya.
2). Sadhana, seoorang sadhaka memiliki disiplin yang tinggi terhadap mantra yang dipilih sebagai bentuk disiplin kerohanian.
3). Bhakti; setiap sadhaka memiliki rasa hormat terhadap mantra yang diucapkan artinya tidak melecehkan mantra tersebut. (Aja wera)
4). Chanda, seoarang sadhaka harus memahami dan menguasai lagu atau melodi mantra yang diucapkan termasuk pemenggalan mantra, karena jika mantra salah ucap atau salah penggal akan memiliki makna dan maksud yang berbeda.
5). Kriya, seoarang sadhaka harus mamahami dan menghayati arti atau makna mantra yang diucapkan. Mantra yang diucapkan tanpa mengetahui arti, makna dan maksudnya ibarat berjalan di dalam gua yang gelap dengan memejamkan mata.

Mengucapkan mantra berperan penting sebagai teknik pendalaman spiritual dan meditasi. Meskipun mantra sering diasosiasikan dengan agama dan spiritualisme modern, ada beberapa cara yang biasa digunakan untuk mempraktikkannya terlepas dari kepercayaan atau keyakinan yang Anda klaim sebagai milik Anda.


Metode 1 
Menyiapkan Tempat

1
Carilah tempat yang tenang. Pergilah ke suatu tempat di mana Anda bisa menyendiri. Anda harus memastikan agar orang-orang di sekeliling Anda mengerti bahwa mereka tidak boleh mengusik kesendirian Anda pada saat Anda berada di sana.
Lokasinya bisa di tempat yang sudah Anda kenal dan mudah dijangkau seperti kamar tidur Anda atau ruangan yang tenang di rumah Anda.
Di sisi lain, beberapa orang merasa akan lebih bermanfaat jika mereka mengucapkan mantra di tempat yang suasananya mendukung secara spiritual. Lokasinya bisa di suatu tempat yang tenang di taman atau di dalam gereja kecil (atau tempat yang sesuai untuk berdoa.)

2
Kurangi kemungkinan adanya gangguan. Jauhkan dulu apa saja yang dapat mengalihkan perhatian Anda dari mantra yang Anda ucapkan termasuk gangguan melalui penglihatan atau pendengaran.
Jika dapat membantu agar Anda lebih fokus, putarlah musik instrumentalia sebagai latar belakang atau rekaman suara-suara alam, tetapi jangan gunakan musik yang dapat mengalihkan perhatian Anda dari kata-kata dalam mantra yang Anda ucapkan.
Jam dinding mungkin bisa mengganggu Anda karena bunyi detiknya dapat menarik perhatian dan mengalihkan Anda dari mantra yang diucapkan.


3
Gunakan gambar-gambar dan benda-benda spiritual. Banyak orang yang merasa terbantu jika mereka mengucapkan mantra di depan gambar atau simbol keilahian yang mereka hormati. Gambar ini dapat menjaga fokus Anda dan mengangkat pengucapan mantra Anda kepada pemahaman spiritual yang lebih dalam.
Anda juga dapat menggunakan gambar ikonis atau gambar yang bagi Anda merupakan lambang keilahian.
Pilihan lainnya bisa berupa patung kecil, medali religius, dan benda-benda tiga dimensi yang fungsinya sama.
Namun, ingatlah bahwa ada beberapa keyakinan tertentu yang melarang pemakaian gambar-gambar visual dan ikon. Dalam kondisi ini, atau jika cara ini membuat Anda merasa tidak nyaman, abaikan saja langkah ini.


Metode 2 
Mempersiapkan Diri

1
Tentukan waktu yang tepat. Ucapkan mantra di pagi hari sebelum aktivitas sehari-hari mengalihkan perhatian Anda, atau sesaat sebelum tidur pada saat pikiran Anda siap untuk beristirahat.
Anda harus memilih waktu yang membuat Anda tidak perlu terlalu banyak berpikir. Bagi kebanyakan orang, subuh atau tengah malam adalah waktu yang terbaik bagi mereka, tetapi jika Anda merasa paling mudah memfokuskan pikiran Anda di siang hari, inilah waktu yang tepat untuk Anda.

2
Temukan rasa nyaman untuk diri sendiri. Duduklah di kursi yang nyaman atau berbaring di atas ranjang. Redakan ketidaknyamanan fisik yang Anda alami agar pikiran Anda tidak terarah kepada apa yang tubuh Anda rasakan.
Selain duduk dengan nyaman, Anda juga harus berusaha membuat seluruh tubuh Anda berada dalam kondisi yang sangat rileks. Kenakan pakaian yang lembut dan longgar, buang air kecil dulu, dan lakukan peregangan jika ada otot yang terasa nyeri atau kaku.

3
Aturlah posisi tangan Anda. Kedua lengan Anda boleh dibiarkan rileks saja di samping tubuh atau taruhlah telapak tangan Anda di atas paha, tetapi jika Anda memilih posisi tangan tertentu, postur ini dapat menjadi pengingat tentang tujuan Anda melakukan aktivitas ini.
Postur tangan yang paling sering dikaitkan dengan pengucapan mantra dan meditasi adalah mudra. Sentuhkan ujung jari telunjuk dengan ujung ibu jari Anda, dan biarkan jari-jari Anda yang lain melengkung dengan lembut dan natural. Lakukan postur ini untuk kedua tangan Anda.
Cara lainnya, luruskan jari-jari di kedua telapak tangan Anda lalu rapatkan kedua telapak tangan dan jari-jari Anda sehingga membentuk "posisi berdoa."

4
Fokuskan tatapan Anda atau pejamkan mata Anda. Tataplah lurus ke depan dan pertahankan tatapan Anda pada satu titik tertentu, tetapi jika cara ini membuat Anda mudah teralihkan, sebaiknya pejamkan mata Anda.
Jika Anda ingin menatap ke satu titik tertentu, pilihlah sesuatu yang simpel seperti benda di dinding yang tidak bergerak atau gagang pintu lemari pakaian. Jangan melihat objek yang terlalu detail atau yang bergerak, apalagi jika gerakan ini tidak menentu dan tidak dapat diperkirakan.
Jika Anda memilih ingin memejamkan mata, pastikan agar Anda tidak tertidur. Jika pikiran Anda mulai berkeliaran dan kesadaran Anda menghilang, buka lagi mata Anda.

5
Pilihlah kata-kata yang tepat. Anda banyak mantra yang dapat Anda ucapkan. Kata-kata yang tepat tergantung pada keyakinan dan spiritualitas Anda. Boleh saja Anda gunakan doa atau mantra yang umum, atau membuat mantra sendiri yang berarti bagi Anda.
Jika memiliki keyakinan tertentu, Anda dapat mengucapkan doa yang umum sesuai dengan keyakinan Anda sebagai mantra. Contohnya, seorang pemeluk agama Kristen dapat mengucapkan mantra dengan berdoa Bapa Kami.
Anda juga dapat menggunakan ayat-ayat dari alkitab sebagai mantra. Contohnya, seorang pemeluk agama Yahudi atau Kristen dapat mengucapkan ayat-ayat Mazmur sebagai mantra.
Rangkaian kata-kata yang mempunyai arti tertentu juga dapat digunakan sebagai mantra. Paramhansa Yogananda, seorang yogi yang berasal dari India, pernah menulis mantra ritmis yang masih sering digunakan. Mantranya berbunyi: "Aku adalah gelembung buih, jadikan aku laut. / Begitu juga Dikau, ya Allahku! Engkau dan aku, tidak pernah terpisahkan, / Gelombang laut menyatu dengan laut, / Aku adalah gelembung buih, jadikan aku laut."
Mantra lain yang banyak digunakan adalah "Om". Kata ini adalah bunyi yang selalu bergema di dalam diri setiap manusia dan bergetar di alam semesta.


Metode 3 

Mengucapkan Mantra

1
Ucapkan mantra dengan bersuara. Mulailah mengucapkan mantra dengan menyebutkan kata-katanya dengan jelas dan suara yang keras. Dengan berbicara dan mendengarkan kata-kata dari sebuah mantra, Anda mengaktifkan pikiran sadar Anda untuk memahami arti dari kata-kata ini.
Untuk tetap memandu pikiran sadar Anda, putarlah rekaman mantra selama beberapa menit dan mengikutinya. Ini adalah cara lain yang sifatnya opsional.
Ucapkan mantra dengan volume suara yang normal atau sedikit lebih keras pada saat Anda mulai. Semakin kuat suara Anda bergema di dalam diri Anda, semakin mudah Anda melepaskan semua pikiran dan perasaan yang tidak ada hubungannya dengan aktivitas ini.[2]

2
Kurangi volume suara Anda secara bertahap. Lembutkan suara Anda sampai seperti berbisik sebelum merapatkan bibir Anda dan terus ucapkan kata-kata ini hanya di dalam pikiran Anda.
Setelah pikiran sadar Anda terfokus pada mantra, kurangi volume suara Anda sampai menjadi bisikan. Cara ini akan membawa mantra Anda ke pikiran bawah sadar.
Selama berbisik, Anda harus tetap merasakan kata-kata dan ritme dari mantra ini bergetar di dalam pikiran Anda. Pada titik ini, tetaplah menjaga keheningan dari hal-hal di luar dan terus ucapkan mantra di dalam pikiran Anda. Bayangkan Anda meletakkan mantra di antara kedua alis Anda. Pada saat ini, Anda sudah menarik mantra ini ke dalam kesadaran yang lebih tinggi, membawanya naik ke pemahaman spiritual.

3
Ubahlah kecepatannya. Setelah volume suara Anda berkurang, kecepatan Anda mengucapkan kata-kata harus ditingkatkan secara bertahap. Setelah Anda mengucapkan mantra dengan cepat untuk sesaat, kembalikan lagi kecepatannya seperti semula secara bertahap.
Mengubah kecepatan pengucapan mantra dapat memulihkan dan memfokuskan kembali pikiran Anda jika mulai teralihkan. Anda harus tetap memperhatikan baik-baik setiap kata yang diucapkan pada saat mengubah kecepatan.

4
Tetaplah menghitung. Pada saat Anda mengucapkan doa atau mantra berulang-ulang, teruslah menghitung jumlahnya agar Anda tetap fokus. Cara menghitung yang paling mudah dan paling umum dilakukan adalah dengan menggunakan rangkaian manik-manik doa atau mantra.
Mala, atau Japa-Mala, adalah rangkaian manik-manik yang digunakan untuk menghitung mantra Sanskerta. Manik-manik ini juga dapat digunakan untuk menghitung doa Anda sebanyak 108 kali.
Rosario adalah rangkaian manik-manik doa juga yang digunakan oleh penganut agama Katolik Roma. Setiap bagian dari Rosario mempunyai cara berdoa yang sudah ditentukan, namun Anda harus mengetahui doa yang harus diucapkan untuk masing-masing bagian.

5
Ucapkan mantra sesuai ritme napas Anda. Cara ini bertujuan agar Anda bisa menyesuaikan mantra dengan irama napas Anda. Setiap kali Anda mulai mengucapkan mantra, lakukanlah sambil menarik napas.
Ada teori yang mengatakan bahwa pikiran dan rangsangan dari lingkungan di luar akan masuk ke dalam pikiran pada saat seseorang menarik napas. Dengan berfokus pada mantra setiap kali menarik napas, Anda akan mampu meredam pengaruh dari gangguan eksternal.

6
Sisipkan doa pribadi. Jika Anda mengucapkan mantra untuk tujuan spiritual atau berdoa, sebaiknya Anda mengingatkan diri sendiri tentang tujuan pengucapan mantra ini dengan doa pribadi agar mendapatkan bimbingan dan tetap fokus selama Anda mengucapkan mantra.
Doa pribadi yang Anda sisipkan haruslah berasal dari hati, bukannya doa yang sudah dihafalkan.
Anda dapat berdoa agar tetap fokus dan mendapatkan bimbingan dengan kata-kata seperti, "Ya Tuhan, aku mohon, bantulah aku agar dapat berkonsentrasi pada kata-kata dan arti yang ada di balik mantra yang aku ucapkan."
Anda juga dapat mengucapkan doa syukur seperti, "Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau sudah berbicara kepadaku melalui pengucapan mantra."

Melanjutkan Praktik Mengucapkan Mantra

1
Pandanglah pengucapan mantra sebagai cara untuk pendalaman spiritual. Ini artinya Anda harus mempraktikkan pengucapan mantra secara teratur. Setelah Anda berlatih secara teratur untuk waktu yang cukup lama, akan lebih mudah mempertahankan fokus pada saat Anda mengalami gangguan.
Mengucapkan mantra adalah bentuk yang unik dalam berdoa yang tidak membutuhkan inspirasi terlebih dahulu. Anda tidak harus mencapai yang paling sempurna atau merasa tergerak sebelum melakukannya. Anda hanya perlu berkomitmen untuk memulainya.
Ini berarti, mengucapkan mantra adalah praktik devosi. Bahkan jika kata-katanya tidak terasa menginspirasi pada saat Anda mulai mengucapkannya, Anda tetap sudah berdoa sepenuh hati melalui kata-kata dan praktik yang Anda lakukan dengan mengucapkan mantra ini.

2
Ulangi kalimat sugesti diri setelah sesi pengucapan mantra. Sugesti diri adalah gagasan yang Anda tanamkan ke dalam kesadaran Anda untuk membimbing pikiran bawah sadar dan perilaku Anda.
Sugesti diri yang Anda ucapkan dapat berupa kalimat yang lugas seperti, "Pada saat saya memikirkan pikiran-pikiran yang tidak berguna, saya akan sadar akan hal ini dan kembali fokus pada mantra."
Setelah mengucapkan mantra selama beberapa menit, ulangi sugesti diri Anda sebanyak lima kali. Anda juga dapat mengucapkannya di tengah-tengah pengucapan mantra atau menunggu sampai selesai.

3
Ucapkanlah mantra dalam diam sepanjang hari. Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa Anda boleh mengucapkan mantra hanya pada saat kondisi Anda sangat damai dan tenang. Sebenarnya, kebiasaan mengucapkan mantra selama beberapa menit di sela-sela kesibukan Anda sehari-hari dapat menjernihkan pikiran, hati, dan jiwa Anda.
Sering kali, cara termudah agar Anda dapat mengucapkan mantra sambil melakukan aktivitas sehari-hari adalah menggunakan mantra yang sudah biasa Anda gunakan pada saat melakukan meditasi terfokus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar