Kamis, 15 September 2022

ANJANGSANA

Majalah Sekolah Spenfourab

ANJANGSANA
(WAHANA  KREATIVITAS BERSAMA MENUJU PRESTASI)

Dalam Pustaka Suci Manawa Dharma Sastra Bab V sloka 109, dinyatakan sebagai berikut: 
Adbhir gatrani cuddhyanti, 
manah satyena cuddhyati,
cidyatapobhyam
buddhir jnanena cuddhyatir.

Artinya
“Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kejujuran, roh dengan ilmu dan tapa, akal dibersihkan dengan kebijaksanaan.”


Oleh : 
I Gede Sugata Yadnya Manuaba, S.S., M.Pd

Makna kata ANJANGSANA

Anja+angsa+hana : 

Anja dalam bhs sansekerta artinya sukses

Angsa=logo sekolah; kebijaksanaan

Hana=ada
Adanya majalah sekolah Spenfourab sebagai kunjungan bijaksana untuk melepaskan rasa rindu akan kesuksesan dalam pendidikan yang kreatif dan inovatif

Dewasa ini, majalah sekolah menjadi salah satu kebutuhan penting bagi ruang lingkup sekolah, khusus di lingkungan SMP Negeri 4 Abiansemal. Apalagi, manfaat yang didapatkan dari penerbitan majalah sekolah Spenfourab sangat banyak. Salah satunya sebagai penunjang keterampilan dalam pengajaran bahasa Indonesia. 

Menurut penjelasan Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Abiansemal (I Made Antara) mengatakan bahwa dengan majalah spenfourab Anjangsana diharapan sebagai lahan untuk aktifitas, kreativitas dan inovasi  positif menuju prestasi yang membanggakan. Anjangsana, sebagai wadah menuangkan gagasan, inspirasi setelah melakukan literasi yang dilakukan setiap hari untuk mengasah nurani melalui tulisan dengan berbagai kreasinya. Namun, masih banyak manfaat lain yang bisa didapatkan, baik oleh para siswa maupun guru. Apa saja?

Pertama, majalah Anjangsana ini sebagai media penyalur potensi menulis. Banyak diketahui, keterampilan menulis di kalangan pelajar Indonesia belum bisa dikatakan menggembirakan. Sementara ada siswa yang memiliki minat menulis namun terkendala oleh ketiadaan media untuk menampung ide-ide mereka. Memang bisa saja para pelajar memanfaatkan media blog di internet untuk menjadi ajang mengasah keterampilan menulis. Namun, di daerah-daerah tertentu, keterbatasan akses internet tentu bisa menjadi suatu hambatan. Nah, majalah sekolah Anjangsana atau setidaknya majalah dinding bisa menjadi sarana untuk menampung siswa dalam belajar menulis. Dengan demikian, potensi mereka bisa terus diasah melalui sarana majalah sekolah.

Kedua, media komunikasi. Ya, majalah sekolah Anjangsana ini bisa menjadi salah satu media komunikasi antar elemen sekolah. Mulai siswa, guru, karyawan sekolah, hingga kepala sekolah. Beragam informasi bisa mereka dapatkan di sana. Misalnya, dalam majalah sekolah Anjangsana, guru menulis tentang pembelajaran fisika yang mudah dan menyenangkan. Tentu saja tulisan ini akan membuang stigma di kalangan murid bahwa fisika itu sulit. Dengan adanya artikel tersebut, diharapkan ada interaksi antara siswa dan guru. Siswa bisa bertanya lebih lanjut tentang hal-hal yang belum dikupas dalam artikel tersebut yang terkait dengan mata pelajaran fisika. Di sisi lain, kepala sekolah juga bisa unjuk gigi. Misalnya, menulis artikel yang memotivasi para siswa untuk giat belajar. Contohnya, sukses itu hanya bisa dicapai dengan kerja keras dan tekun belajar. Dalam artikel tersebut, misalnya, sang kepala sekolah memaparkan kisah inspiratif dari penemu kelas dunia seperti Thomas Alva Edison, Albert Einstein, dan lain-lain. Siswa sendiri juga bisa menuangkan gagasan-gagasannya. Misalnya, menulis tentang guru favorit seperti apa yang mereka dambakan. Termasuk menyebutkan kriteria seperti apa guru favorit itu.

Ketiga, media pembelajaran berbasis baca-tulis. Menurut Deki Mamalu (2008), pada saat pengajaran pokok bahasan membaca, siswa dilatih untuk memahami bacaan-bacaan yang termuat di majalah sekolah serta membedakan bacaan yang menarik dan yang tidak menarik. Mereka juga bisa menyusun tanggapan secara tertulis tentang isi bacaan yang tidak nalar, kemudian tanggapan itu dapat diterbitkan pada edisi majalah berikutnya.

Keempat, media belajar organisasi. Dalam majalah sekolah Anjangsana ini, tentu ada awak redaksi yang menangani penerbitannya. Misalnya, ada pembina umum yang biasanya dijabat oleh kepala sekolah. Kemudian ada pembimbing yang biasanya diisi oleh guru ekstrakurikuler jurnalistik atau guru mapel bahasa Indonesia. Selanjutnya, terdapat tim inti penerbitan majalah sekolah. Mereka terdiri atas pemimpin redaksi (pemred), reporter, editor atau penyunting kebahasaan, tenaga tata letak (lay outer), tenaga ilustrator dan grafis, serta tim pemasaran dan distribusi. Secara tidak langsung, tim majalah sekolah Anjangsana ini bisa mendapat pengalaman tentang mengelola dan menjalankan roda organisasi. Hal ini juga bisa melatih siswa untuk terbiasa bekerja secara disiplin. Sebab, majalah sekolah Anjangsana ini juga memiliki deadline untuk penerbitan. 

Kelima, penyemai demokrasi. Tim majalah sekolah Anjangsana yang rata-rata beranggota para siswa juga bisa mendapat manfaat tentang belajar demokratis. Sebelum majalah sekolah Anjangsana ini terbit, tim redaksi tentu melaksanakan rapat redaksi untuk menentukan tulisan dan rubrik apa saja yang akan dimuat pada edisi selanjutnya. Dalam rapat tersebut, pasti muncul ide-ide baru dan awak redaksi lain bisa memberikan tanggapan, mana yang lebih baik demi kepentingan penerbitan majalah sekolah Anjangsana ini. Seluruh ide yang masuk didiskusikan kembali di internal redaksi dengan melibatkan guru pembimbing.

Keenam, media promosi. Sudah tentu majalah sekolah Anjangsana ini merupakan alat promosi paling ampuh bagi sekolah SMP Negeri 4 Abiansemal. Pihak lain atau pembaca bisa mengetahui kelebihan apa saja yang dimiliki sekolah Spenfourab dari majalah Anjangsana ini. Misalnya, prestasi yang diraih siswa, guru, ataupun sekolah, kiprah sekolah di sosial kemasyarakatan, dan lain-lain. Juga pembaca bisa tahu program apa yang sudah dijalankan oleh sekolah. Dengan begitu, pembaca bisa menilai bagaimana kualitas sekolah SMP Negeri 4 Abiansemal saat ini. 

Bongkasa, 15 September 2022

#tubaba@griyangbang//sugata//spenfourab#


1 komentar:

  1. Pada pendahuluan ditulis pentingnya majalah sekolah. Tentang manfaat diuraikan seperti yang ditulis pada bagian manfaat. Namun menguraikan manfaat jangan terlalu panjang. Cukup intinya saja, kalau itu sebagai pengantsr saja pada majalah.

    BalasHapus