Kamis, 12 Juni 2025

PETRUK DADI RAJA

📰 KORAN ILMIAH POPULER HINDU

“PETRUK DADI RAJA”: Sindiran Budaya, Kebijaksanaan Hindu, dan Kritik Kuasa

Vokal: Ray Peni
Ciptaan: Ray Peni
Arransemen: Ojik Bray
Video: Putu Bejo
Produksi: JM Production
đŸšĢ Dilarang keras mereflud ulang dalam bentuk apa pun tanpa izin dari JM Production


---

đŸĒ” Abstrak

Lagu “Petruk Dadi Raja” yang dipopulerkan oleh Ray Peni tidak hanya menjadi fenomena musik pop Bali, tetapi juga menampilkan satire sosial dengan lapisan filosofis yang dalam. Judul lagu ini mengambil tokoh wayang Petruk — punakawan Jawa — yang secara satiris menjadi raja. Artikel ini mengulas lagu tersebut dengan pendekatan sastra Hindu dan etika dharma melalui kutipan sloka dalam BhagavadgÄĢtā, NÄĢtisāstra, dan ajaran Itihāsa.


---

🎭 1. Makna “Petruk Dadi Raja” Sebagai Kritik Sosial

Petruk, dalam dunia wayang, adalah sosok lucu, rakyat jelata, dan penegak suara nurani. Namun, dalam cerita “Petruk Dadi Raja”, ia menjadi simbol orang biasa yang mendadak berkuasa dan justru menjadi tiran. Fenomena ini merefleksikan kondisi sosial-politik kontemporer, di mana kekuasaan kadang berpindah tangan kepada sosok yang tak layak, melupakan akar kebijaksanaan rakyat.

> “Sengsara rakyat ring negari, yen wong bodoh dadi ratu.”
(Penderitaan rakyat muncul ketika orang bodoh memimpin negara.)




---

📜 2. Kutipan Sloka Hindu sebagai Kerangka Moral dan Spiritual

Lagu ini menjadi lebih bermakna jika dipahami dalam terang ajaran Hindu yang menempatkan pemimpin sebagai perwujudan dharma, bukan kekuasaan semata. Pemimpin harus satya (jujur), dānta (pengendali diri), dan dharmika (berdharma). Berikut kutipan sloka sebagai penuntun moral:

📖 Sloka 1 – BhagavadgÄĢtā 3.21

> ⤝ā¤Ļ्⤝ā¤Ļा⤚⤰⤤ि ā¤ļ्⤰े⤎्⤠⤏्⤤⤤्⤤ā¤Ļेā¤ĩे⤤⤰ो ⤜⤍ः।
⤏ ⤝⤤्ā¤Ē्ā¤°ā¤Žा⤪ं ⤕ु⤰ु⤤े ⤞ो⤕⤏्⤤ā¤Ļ⤍ुā¤ĩ⤰्⤤⤤े॥
Yadyad ācarati śreášŖáš­has tattad evetaro janaá¸Ĩ,
Sa yat pramāṇaṁ kurute lokas tad anuvartate.



Transliterasi:
Apa pun yang dilakukan oleh pemimpin agung, itu akan diikuti oleh rakyat. Apa yang ia tetapkan sebagai standar, itu pula yang diikuti masyarakat.

Makna:
Seorang pemimpin yang buruk akan menciptakan masyarakat yang kacau. “Petruk Dadi Raja” mengkritik para pemimpin palsu yang justru menjadi sumber kerusakan tatanan.


---

📖 Sloka 2 – NÄĢtisāstra 1.4

> ⤰ा⤜ा ⤧⤰्ā¤Žā¤¸्⤝ ⤕ा⤰⤪ं।
Rājā dharmasya kāraṇam.



Makna:
Raja (pemimpin) adalah sebab utama berlangsungnya dharma. Jika raja lepas kendali, dharma pun hancur.


---

📖 Sloka 3 – Mahābhārata, Śānti Parva

> ā¤Ē्⤰⤜ा ⤏ु⤖े ⤏ु⤖ं ⤰ा⤜्ā¤žः ā¤Ē्⤰⤜ा⤍ां ⤤ु ā¤šि⤤े ā¤šिā¤¤ā¤Ž्।
⤍ा⤤्ā¤Žā¤Ē्⤰ि⤝ं ā¤šि⤤ं ⤰ा⤜्ā¤žः ā¤Ē्⤰⤜ा⤍ां ⤤ु ā¤Ē्⤰ि⤝ं ā¤šिā¤¤ā¤Ž्॥



> Prajā sukhe sukhaᚁ rājÃąaá¸Ĩ prajānāᚁ tu hite hitam,
Na ātmapriyaᚁ hitaᚁ rājÃąaá¸Ĩ prajānāᚁ tu priyaᚁ hitam.



Makna:
Kebahagiaan raja terletak pada kebahagiaan rakyatnya. Apa yang bermanfaat bagi rakyat, itulah yang seharusnya disenangi raja.


---

đŸŽļ 3. Analisis Lirik dan Aransemen Musik

Ray Peni menggunakan bahasa satire yang khas. Suara yang sarkastik dan komedi gelap berpadu dengan aransemen Ojik Bray yang eksperimental — mencampurkan unsur tradisi Bali, jazz, hingga ketukan trap yang menggambarkan ironi.

Lirik seperti:

> “Lai Petruk dadi raja, kanca lawak meledak kuasa,
Sing inget pesan semadi, gen melali, gen ngapusi.”



Mengandung makna mendalam: kekuasaan melupakan akar rohani, meditasi, dan petuah moral.


---

đŸ“Ŋ️ 4. Visualisasi oleh Putu Bejo: Satire dalam Estetika

Video garapan Putu Bejo menghadirkan karakter Petruk dalam balutan simbol-simbol kekuasaan absurd — kursi emas, topeng, mimik sombong — seolah menyindir realitas pemimpin yang tak punya kapasitas rohani.


---

đŸŒē 5. Relevansi untuk Generasi Muda Hindu

Melalui lagu ini, Ray Peni berhasil menyuarakan kembali pesan suci dharma dalam medium seni populer. Ini menjadi bentuk baru upāya kauśalya (strategi bijak) untuk mendidik generasi milenial akan pentingnya kepemimpinan bijaksana.


---

📌 Penutup dan Refleksi

“Petruk Dadi Raja” bukan sekadar lagu lucu, melainkan sebuah tamparan budaya bagi siapa pun yang lupa diri setelah berkuasa. Dalam perspektif Hindu, setiap kekuasaan adalah amanah ilahi (daivÄĢ Å›akti) yang wajib dijalankan dengan cinta, kebijaksanaan, dan pengendalian diri.

Sebagai penutup:

📖 Sloka BhagavadgÄĢtā 4.8

> ā¤Ē⤰ि⤤्⤰ा⤪ा⤝ ⤏ा⤧ू⤍ां ā¤ĩि⤍ाā¤ļा⤝ ⤚ ā¤Ļु⤎्⤕ृ⤤ाā¤Ž्।
⤧⤰्ā¤Žā¤¸ं⤏्ā¤Ĩाā¤Ē⤍ा⤰्ā¤Ĩा⤝ ā¤¸ā¤Ž्⤭ā¤ĩाā¤Žि ⤝ु⤗े ⤝ु⤗े॥



> Paritrāṇāya sādhÅĢnāᚁ vināśāya ca duášŖkṛtām,
Dharmasaᚁsthāpanārthāya sambhavāmi yuge yuge.



Makna:
Aku menjelma dari zaman ke zaman untuk melindungi yang suci, menghancurkan yang jahat, dan menegakkan dharma.

> Mungkin saatnya Petruk belajar kembali jadi punakawan, bukan raja yang lupa daratan.




---

📚 Referensi:

BhagavadgÄĢtā – Swami Chinmayananda, Gita Press

NÄĢtisāstra – Chanakya

Mahābhārata – Critical Edition, BORI

Analisis musik Ray Peni – JM Production


🖊️ Disusun oleh: Pakar Kritikus Musik Budaya Bali


-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar