BARONG BANGKUNG GUA BET TEGEH BONGKASA
Seperti maknanya, pada saat Hari Raya Galungan dan Kuningan Ngelawang menjadi tradisi wajib sebagian besar daerah di Bali. Hal ini karena Barong Bangkung Gua Bet Tegeh Bongkasa adalah simbol dari menolak Bala. Dapat dikatakan sebagai sebuah seni untuk menyatakan Kebenaran (Dharma) yang telah menang dari kejahatan (Adharma).
Tanpa adanya hari raya pun banyak masyarakat yang juga Ngelawang untuk mensyukuri sesuatu. Contohnya saat hilangnya wabah penyakit atau memudarnya bencana yang sempat terjadi di suatu daerah.
Cara pementasan Barong Bangkung Gua Bet Tegeh Bongkasa ini pun terbilang unik. Pentas Ngelawang Barong Bangkung Gua Bet Tegeh Bongkasa dilakukan dengan di arak mengelilingi desa diiringi oleh musik dari gamelan khas Bali (tetabuhan atau batel). Tradisi ini bertujuan untuk mengusir roh – roh jahat yang ada di sepanjang jalan desa. Tentu saja hal ini mengundang banyak wisatawan hingga penduduk lokal untuk menyaksikan pentas sakral ini.
Mementaskan Ngelawang Barong Bangkung Gua Bet Tegeh Bongkasa sebagai bentuk untuk menarik wisawatan sebagai promosi. Tak sedikit juga yang biasanya memberikan sedekah (punia) kepada orang yang mementaskannya. Ini adalah sebuah bentuk apresiasi tersendiri karena mementaskan tradisi yang begitu ikonik di Bali. Namun tak sembarang orang yang bisa mementaskan Barong Bangkung Gua Bet Tegeh Bongkasa, walau banyak peminatnya bukan orang awam yang bisa mementaskannya. Setidaknya memerlukan latihan dan izin untuk melakukannya (secara skala maupun niskala).
Dengan banyaknya minat pementasan Barong Bangkung di kalangan anak – anak membuat tradisi ini menjadi lestari dan ajeg. Sekarang Barong Bangkung Gua Bet Tegeh Bangkasa menjadi tradisi ikonik yang ditunggu-tunggu menjelang Galungan dan Kuningan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar