TUJUAN BAYUH TAMPEL BOLONG PANGRUWATAN MELIK
1. Ingin memperbaiki diri menuju kesempurnaan agar roh dapat mencapai Moksa.
2. KELAHIRAN DALAM MEMPERBAIKI KARMA
3. BAYUH TAMPEL BOLONG itu wajib dilaksanakan karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Pada saat manusia hidup, mereka banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan hasil yang setimpal.
4. Menurut ajaran agama Hindu, manusia berasal dari Tuhan karena dalam manusia itu terdapat adanya hakekat Tuhan, hidupnya, nafasnya, dan segala anggota badanya merupakan tempat kekuatan Tuhan. Oleh sebab karenanya manusia dengan Tuhan bisa dapat bersatu melalui
upacara bayuh tampel bolong syg nantinya hukum deraan itu dapat di entaskan.
Bebayuhan Tampel Bolong
Bebayuhan Tampel Bolong adalah prosesi ruwatan yang biasanya disebutkan bertujuan untuk menghilangkan atau menutup semua sifat boros serta mengentaskan hukum deraan kelahiran.
“Tampel Bolong artinya menutup semua lubang, dalam hal ini kekurangan atau keburukan di dalam diri.
Baik dari kehidupan terdahulu, maupun kehidupan sekarang.
Sarana upacaranya dalam Ritual Bebayuhan Tampel Bolong hilangkan sifat keraksasaan anak disebutkan diantaranya yaitu berupa :
Banten Tebasan Pegat Sot.
Banten Pegat Sot seperti yang biasanya dihaturkan kepada Sang Atma saat proses Nyekah.
Namun diharapkan, dengan diadakan semasa yang bersangkutan hidup, ia merasakan manfaat ritual.
Sebab, Pegat Sot berguna salah satunya memutus efek perkataan buruk yang terlontar, sengaja maupun tak sengaja saat kita hidup.
Saat prosesi, kepala yang bersangkutan akan ditutup dengan kasa rurub dengan gambar rerajahan dan aksara khusus.
Demikian pula di beberapa bagian tubuh, seperti bahu akan ditulisi rarajahan. “Di- rurub, aksaranya dkombinasi, Dewa Ganesha dipakai.
Karena Dewa Ganesha adalah dewa pengetahuan yang maskulin. Setelah itu ada rarajahan dan aksara pangurip.
Ada juga sarana khusus, berupa minyak Tampel Bolong.
Setelah itu, barulah dilakukan pangruwatan.
Pertama, mabeyakaon, prayascita, durmanggala, dan pangulapan guna pembersihan lahir batin. Dilanjutkan dengan padudusan agung. “Yang bersangkutan berputar di margi agung di-dudus dengan api padudusan.
Sembari yang diruwat berjalan mengitari api, sang sulinggih melantunkan mantra puja oleh sulinggih. Di antaranya setra gamana, marga gamana, dan banyak yang lainnya.
Pada saat yang sama disiratkan juga tirta dari sejumlah mata air.
Dilanjutkan Panglukatan Panca Wara, kemudian Sapta Wara. Lalu Panglukatan Brahma dan Wisnu.
“Setelah itu, baru dilanjutkan Panglukatan Tampel Bolong. Isinya lengkap, seperti
Pabayuhan Sanan Empeg, Telaga Apit Pancoran, Pancoran Apit Telaga, Salah Wedi, kelahiran Sukerta, terakhir baru pajaya-jayan, natab.
Total, ada tujuh tahapan dalam ruwatan ini.
Waktunya sekitar empat jam.
Ruwatan ini juga bersifat universal. Siapapun boleh mengikuti, tanpa memandang latar belakang agama, suku, dan lain sebagainya. Yang dibatasi adalah paling muda umur tujuh tahun dan bagi orang tua, semasih yang bersangkutan bisa berjalan.
Mengapa ada batasan seperti itu?
Sebab prosesinya cukup panjang, sehingga memerlukan daya tahan tubuh yang prima. Apalagi dilaksanakan secara massal.
Bebaktan masing2 peserta:
1. Pejati suang-suang keluarga siki
2. Daon dapdap 9 lembar
3. Kuwangen berisi pipil (nama dan oton),
4. Dupa 5
5. Segehan kepel putih kuning 1 perorang
6. Peniti/kancing 5
Sehari sebelum upacara matur piuning saja mabhakti ring merajan suang-suang majalaran antuk pejati jejerang sampai selesai upacara.
Kuwangen yg berisi pipil dan dupa atur piuningin dukun sepisan nunas tirta pundut tirta ida bhatara siwaguru ke griya Agung bangkasa antuk pejati sukla.
Kontak;
Ibu aan 0851-0286-6744
Mk Yani 081237112022
Mk Surya Bindu 081238312943
Dudonan
1. Madudus ring lebuh,
2. Panglukatan panca wara,
3. Penglukatan sapta wara,
4. Panglukatan ring brahma,
5. Panglukatan ring Wisnu,
6. Puja sang Hyang agni,
7. Ngemargiang pengresikan riin,
8. Penglukatan malaning wuku,
9. Panglukatan TAMPEL bolong (melik, sanan empeg, telaga apit pancoran, pancoran apit telaga, kelahiran ontang anting, sukerta dll)
10. Puja pajayan jaya, ngaturang sembah bakti,
11. Ngelungsur tilak minyak TAMPEL bolong,
12. Natab upakara,
13. Nunas tirtha,
14. Mabija lan
15. Nglungsur prasadam, puput.
MELIK YANG SANGAT BERBAHAYA KETIKA LAMBAT MELAKSANAKAN PABAYUHAN.
Pertama, MELIK ADNYANA/WIDHI, orang ini akan bisa merasakan, atau bisa melihat Roh Halus, dan bahkan bisa berkominikasi dengannya. Orang melik adnyana, biasanya diawali dengan mimpi mimpi ke Pura, Ketemu orang Pakain Putih, Ketemu Petapakan Bhatara ( Rangda atau Barong ), Mimpi bersenggama dengan orang tak dikenal/keluarga, Mimpi Mesiat dengan Leak. Celakanya kalau dia ( orang melik ) kalah dalam mesiat lawan LIak, besok ia akan sakit dan bahkan meninggal saat tidur. Orang melik adnyana biasanya berpotensi jadi Balian atau mangku kalau dia punya keturuan/waris mangku/balian dan senang belajar spiritual.
Kedua, MELIK APIT WANGKE, yaitu ada kadengan di kelamin manusia, baik lelaki atau perempuan. Efek negatif melik ini biasanya, rejeki sret, kisruh dalam rumah tangga, emosi tidak terkendali, sulit jodoh, dan kalau buruk sekali karma masa lalunya, biasanya ia kan mandul, bercerai atau pasangan hidupnya meninggal muda. Kalau misalnya 1 pasangan itu keduanya berisi kadengan, biasanya akan kalah salah satu yang kurang spritualnya, misalnya belum ditebusin melik. Melukat dan sembahyang.
Ketiga, MELIK DURGA, yaitu ada bercak hitam pada lidah seseorang, lidah masepak, sering mimpi ke pura mrajapati, ke Pura Dalem dan Kuburan. Efek melik ini tidak main main, biasanya orang melik durga akan kedalih bisa ngeliak, menjanda, anak meninggal satu, difitnah dan dikucilkan oleh keluarga dekatnya bahkan masyarakat. Salah satu saja cirri yang dialami diatas, sebaiknya segera melaksanakan penebusan melik.
SELAIN ITU ADA JUGA MELIK LAINNYA, YANG PATUT UNTUK DILAKSANAKAN PABAYUHAN MELIK.
TANDA TANDA MELIK CECIREN
1.Bulu Alis Panjang dan melingkar
2. MELIK CAKRA, Artinya Ada berupa salah satu sanjata dewata nawa sanga dalam tubuhnya, kadang hanya bisa dilihat tokoh spiritual atau kelihatan nyata di kulit.
3. Kadengan Celedung Nginyah ada di tengah tengah alis.
4.Sujenan Di Bokong,
5. Rambut Putih Hanya Beberapa Helai Tak Bisa Hilang,
6. Rambut Gimbal,
7. Jari Tangan/Kaki Lebih,
8. Lidah Poleng,
9. Isuan Lebih dari satu dll.
MELIK KELAHIRAN, melik ini disebabkan oleh kelahiran manusia itu sendiri.
Diantaranya :
1. Kedukan ( Bersaudara 3, Ketiganya perempuan ).
2. Orang yang lahir di Wuku Wayang,
3. Anak Tunggal ( tak bersaudara ),
4. Tiba sampir ( anak yang lahir berkalungfkan tali pusar ),
5. Tiba Angker ( anak yang lahir berbelit tali pusar/tidak menangis ),
6. Jempina ( anak lahir premature ),
7. Margana ( anak lahir ditengah perjalanan ),
8. Wahana ( anak lahir ditengah keramaian ),
9. Julungwangi ( anak lahir tatkala matahari terbit ),
10. Julungsungsang ( anak lahir tatkala tepat tengah matahari ),
11. Julung sarab / julung macan / julung caplok ( anak lahir menjelang matahari terbenam ),
12. Walika ( orang kerdil ),
13. Wujil ( orang cebol ),
14. Kembar ( dua anak lahir bersamaan dalam sehari ),
15. Buncing / Dampit ( dua anak beda jenis kelamin lahir bersamaan dalm sehari ),
16. Tawang Gantungan ( anak kembar selisih satu hari ),
17. Pancoran Apit Telaga ( tiga bersaurdara – perempuan – laki – perempuan ),
18. Telaga Apit Pancoran ( laki – perempuan – laki ),
19. Sanan Empeg ( anak lahir diapit saudaranya meninggal ),
20. Pipilan ( Lima bersaurdara empat perempuan satu laki ),
21. Padangon ( Lima bersaudara empat laki satu perempuan),
22.Lulang ( Bersaudara 2, Keduanya Perempuan ),
23. Luluta ( Bersaudara 3, Ketiganya Lelaki ),
Selain kelahiran melik ada juga beberapa kelahiran yang sangat memerlukan ruwatan khusus, untuk menetralisir efek negative kelahiran yang sangat lebih dominan mempengaruhi kelahiran seseorang.
KELAHIRAN MENURUT WUKU : Diantaranya Wuku Sinta, Ukir, Kulantir, Gumbreg, Wariga, Warigadian, Sungsang, Dunggulan, Kuningan, Langkir, Medangsia, Pujut, Pahang, Merakih, Tambir, Medangkungan, Uye, Perangbakat, Bala, Wayang, Dukut, dan Watugunung.
KELAHIRAN MENURUT SAPTAWARA PANCAWARA, Diantaranya : Redite Umanis, Redite Pon, Redite Kliwon, Coma Paing, Coma Pon, Anggara Umanis, Anggara Wage, Anggara Kliwon, Buda Umanis, Buda Wage, Buda Kliwon, Wraspati Umanis, Wraspati Pahing, Wraspati Pon, Wraspati Kliwon, Sukra Umanis, Sukra Umanis, Sukra Paing, Sukra Pon, Sukra Kliwon, Saniscara Umanis, Sanicara Wage, Sanicara Kliwon,
Selain itu ada juga kelahiran yang memerlukan ruwatan, yang bisa dilaksanakan Oleh semua kelahiran :
PENEBUSAN SAPUH LARA PATI PEMANUMADIAN.
1.Natan Nemu Urip, penebusan/pebayuhan bagi yang tidak pernah meotonan, tidak tau otonan.
2, Nemu Baya, penebusan bagi yang sering Kesakitan Sering Kena Tipu, Sering di Fitnah, Selalu gagal dalam mencapai keiinginannya.
3.Senggama Kaon, Penebusan Mala Bagi Sering Berhubungan Badan Sebelum Menikah, Berhubungan Badan Dengan dalam Status Selingkuh, Berhubungan Badan Sesama Jenis
4. Semara Dudu, Sulit Mendapatkan Jodoh, atau Kawin cerai berkali kali dan Mandul
5.Lumbung Ketiup Angin, Sulit Rejeki, Mengalami Kebangkrutan, dan Rejeki tak Pernah Mesari ( Gali Lobang Tutup Lobang )
6.Mala Kauripan, Penebusan Mala, Karena menikah Saat Hamil dan Potong Gigi Saat Hamil , serta lelaki tidak bisa panjangan rambut saat istri hamil, karena tugas kerja dan keperluan dinas.
7. Satru Aturu, Sering mimpi buruk, Mimpi Mesiat, Sering mendengarkan Suara Aneh, Sering Mimpi dapat Paica, Mimpi Ada Blabar Agung/Sunama dll
8. Rare Ngambek Detya, Penebusan untuk anak yang membandel, sulit dinasehati, tidak mau belajar/sekolah, Ngelawan orang, dll
9. Mangku Putung, Penebusan bagi yang keturan mangku, balian dan sejenisnya , yang tidak bisa mewariskan tugas leluhurnya.
10 . Rare Kepingit, Penebusan untuk anak hasil “ NUNAS”
11. Lare Salah oton,dan Salah Aran, Penebusan bagi yang salah menentukan oton dan nama terlalu berat/mendatangkan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar