Edisi Spesial Tilem Kasa – Jumat, 25 Juli 2025
"Anugerah di Hari Sunyi: Awal Sebuah Dharma"
Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba
---
> “Anugrahah paramam daivam”
Anugerah adalah wujud tertinggi dari kehendak Ilahi
(Atharva Veda, X.8.20)
---
Matur Suksma Ida Sinuhun, Atas Anugerah Pertama Menapaki Sesana
Hari ini, Jumat, 25 Juli 2025, yang bertepatan dengan Tilem Kasa, menjadi hari yang sangat sakral dan bermakna secara spiritual bagi penulis pribadi dan keluarga besar spiritual di Griya Agung Bangkasa. Hari ini bukan hanya ditandai oleh gelapnya rembulan, tetapi oleh terangnya hati yang menerima anugerah pertama untuk menjalankan sesana dharma.
Dengan tulus dan penuh kerendahan hati, kami mengucapkan:
Matur suksma Ida Sinuhun, Sang Guru Suci,
yang telah membuka pintu jalan ini dengan pranawa suci dan getaran restu niskala.
---
Anugerah Itu Bernama Dharma
Bagi insan spiritual Bali, sesana bukanlah pilihan ringan. Ia bukan sekadar gelar atau kewenangan, tetapi tanggung jawab suci yang dipikul oleh keyakinan, bukan keinginan pribadi.
Tilem Kasa, yang merupakan pertemuan awal antara bulan gelap dan energi pemurnian, menjadi waktu paling hening untuk memulai laku luhur ini.
> “Tapaḥ śaucam dayā satyam iti pādam caturvidham”
Pertapaan, kesucian, kasih sayang, dan kejujuran adalah empat pilar sesana
(Bhagavad Gītā XVI.1)
Maka, memulai perjalanan ini di bawah langit Tilem Kasa adalah simbol bahwa kita bergerak dari kegelapan menuju cahaya (tamaso mā jyotir gamaya).
---
Tilem Kasa: Saat Alam Diam, Jiwa Bicara
Tilem bukanlah kehampaan, melainkan ruang penuh potensi. Dalam kekosongannya, semesta menyiapkan wadah untuk diisi. Maka saat anugerah sesana turun di hari tilem, itu bermakna ruang jiwa telah disiapkan untuk menerima dharma baru.
Di sinilah kekuatan spiritual Bali berbicara: bahwa setiap gerakan kecil dalam ranah niskala, bisa menjadi pergeseran besar dalam jagat sekala.
---
Refleksi Pribadi: Dharma Itu Mendidik Jiwa, Bukan Menyombongkan Diri
Mengawali sesana bukanlah pencapaian, tapi adalah pengingat:
Bahwa diri ini kecil di hadapan tugas besar,
Bahwa kemuliaan seorang pemikul sesana terletak pada ketulusannya,
Bukan pada tampilannya.
Seperti rerajahan suci yang tak pernah berteriak, namun menjaga semesta,
Demikian pula pengemban dharma:
Ia tidak haus panggung, tapi setia menjaga makna.
> “Na karmana na prajaya dhanena tyagenaike amrtatvam anasuh”
Bukan karena tindakan, keturunan, atau kekayaan seseorang mencapai keabadian, melainkan melalui pengorbanan
(Mahānarayana Upanishad, IV.1)
---
Penutup: Jalan Masih Panjang, Tapi Restu Telah Diberikan
Tilem Kasa 2025 akan selalu diingat sebagai titik mula, bukan akhir. Anugerah pertama ini adalah api kecil yang harus dijaga dengan samadhi, seva, dan sraddha.
Terima kasih kepada semua saksi niskala dan pembimbing sekala,
kepada leluhur, guru rupaka, guru loka, dan guru swadharma,
serta kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
yang menggerakkan semesta dalam senyap, tapi menyentuh hati dalam dalam.
---
Om Sarwa Mangalam.
Om Shanti Shanti Shanti Om.
Rangdilangit News akan terus memuliakan narasi-narasi spiritual yang bersinar dalam kesunyian.
Karena yang hening tak selalu sunyi. Yang lembut tak selalu lemah. Yang tersembunyi justru paling sakral.
🌑 Tilem Kasa – Titik Nol Sebuah Dharma
🕯️ Cahaya Pertama Dalam Rerata Gelap
📿 Anugerah Pertama Dalam Laku Suci
---
Redaksi Rangdilangit News
Mengabdi untuk memuliakan kebijaksanaan lokal dalam nafas universal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar