Selasa, 10 Juni 2025

Sulinggih Subhakti Sejati

Sulinggih Subhakti Sejati Pelita Zaman

(Dedikasi untuk Para Sulinggih dan Wong Tuwa Pasek Bali yang Satya Bhakti)


Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba

Sulinggih adalah pelita zaman,
menyala tenang dalam kabut zaman edan,
membaca sunya di antara gema dunia,
mengurai malam dengan mantra cahaya.

Ia tak hanya bertapa di puncak sunyi,
tapi turun menyapa bumi dalam hati,
membasuh luka, membangun suci,
di antara kata, sabda, dan laku bakti.

Pasek sejati itu subhakti,
bukan karena darah, bukan karena warisan,
melainkan karena bayu, sabda, idep yang bersetia,
pada dharma leluhur yang agung dan wasita.

Bukan nama yang membentuk kemuliaan,
tapi keluhuran yang membentuk kebangsawanan,
ia tak mencari tempat di pelaminan puja,
karena ia tahu: bhakti adalah puncak segala kasta.

Saling sumbah bukan sumpah dendam,
tapi janji jiwa untuk saling menghormati dalam diam,
menjaga laku, menjaga tatakrama,
walau berbeda tapak, sama menuju Swarga loka.

Masidikara bukan hanya bertemu ragawi,
namun saling cermin dalam jiwa yang suci,
di mana cinta tak lahir dari tubuh atau rupa,
tapi dari getar niskala yang menyatu dalam sukma.

Saling parid adalah ikatan tak terlihat,
tali niskala antara saudara yang terhormat,
tak terucap tapi terasa,
seperti angin membawa bau dupa di pagi rahayu.


O, Sulinggih yang menyulam zaman,
jadikan sabdamu perahu dalam badai kebingungan,
dan kami, Pasek sejati,
akan terus meniti dharma tanpa pamrih, tanpa iri.

Kami akan saling sumbah dalam welas,
masidikara dalam puja yang tulus ikhlas,
dan saling parid dalam takdir sangkan paraning,
karena subhakti adalah jalan kembali pada Sang Hyang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar