Jumat, 02 Mei 2025

Melajahang Dewek

Melajahang Dewek, Nangingin Karang Suwung Ane Misi

Oleh: I Gede Sugata Yadnya Manuaba

Makna Filosofis, Nilai Spiritual, dan Sloka Sansekerta Pendukung

1. Pengantar

Ungkapan dalam bahasa Bali “Melajahang dewek, nangingin karang suwung ane misi” merupakan refleksi kehidupan yang mendalam. Kalimat ini menyoroti keberanian untuk menapaki jalan sendiri, meskipun jalan itu sepi, sunyi, dan tak selalu mendapat pengakuan. Namun justru karena kesunyian itulah, seseorang dapat menjadi makna bagi ruang yang kosong dan menghadirkan kehidupan di tempat yang hampa.


---

2. Arti Per Frasa

Melajahang dewek: berjalan sendiri; mengambil jalan hidup secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain.

Nangingin karang suwung ane misi: menyinggahi atau menghidupkan tempat sunyi (karang suwung) yang memiliki isi (arti, nilai, atau potensi tersembunyi).



---

3. Kutipan Sloka Sansekerta

Untuk memperkaya nilai spiritualnya, berikut kutipan sloka Sansekerta yang sejalan dengan makna ungkapan tersebut:

> Sloka Sanskerta:
एकाकी चलति धर्मे, न शङ्कते कदाचन।
शून्येऽपि वसते धर्मः, यत्र स्यात् सत्क्रिया॥



> Transliterasi:
Ekākī calati dharme, na śaṅkate kadācana |
Śūnye’pi vasate dharmaḥ, yatra syāt satkriyā ||



> Makna:
"Ia yang berjalan sendiri dalam dharma, tak pernah gentar. Bahkan dalam kesunyian pun, dharma akan tetap hidup, selama ada tindakan yang benar."




---

4. Analisis Filosofis

Ungkapan ini menyiratkan bahwa kemuliaan hidup tidak selalu datang dari keramaian atau pengakuan, tetapi dari keberanian untuk tetap berjalan sesuai nilai, meski sendirian.

Dalam filsafat Hindu, hal ini erat dengan prinsip Swadharma (kewajiban pribadi) — seseorang harus menjalani dharma-nya sendiri, tidak meniru milik orang lain, sekalipun itu membuatnya harus berjalan sendiri di “karang suwung” yang sepi.

Namun, kesunyian bukan kehampaan. Justru di situlah nilai sejati dibentuk. Karang suwung (tanah kosong) menjadi misi saat diisi oleh kesadaran, niat baik, dan tindakan bermakna.


---

5. Relevansi dalam Kehidupan

Spiritualitas Pribadi
Tidak semua perjalanan jiwa harus terlihat atau diikuti orang lain. Kekuatan sejati justru tumbuh dalam keheningan.

Keteguhan Tujuan
Meski tak ramai dan tak dipuji, jalan hidup yang diambil sendiri bisa menghidupkan ruang sunyi dengan nilai dan makna.

Kesendirian Bukan Kelemahan
Sendiri bukan berarti lemah, tapi tanda bahwa seseorang cukup kuat untuk tidak ikut arus.



---

6. Penutup

Kalimat “Melajahang dewek, nangingin karang suwung ane misi” menjadi pengingat bahwa menjadi cahaya tak selalu berarti berada di panggung. Terkadang, menjadi terang di tempat yang gelap, dalam kesendirian dan kesunyian, adalah bentuk paling murni dari keberanian dan pengabdian.
Sebagaimana sloka Sansekerta menyatakan: “Dalam kesunyian pun, dharma tetap hidup — selama masih ada niat dan tindakan baik.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar