HIPOTENSI: DI ANTARA KEHILANGAN TEKANAN DAN KESEIMBANGAN ENERGI HAYATI
Tinjauan Medis dan Filosofis terhadap Kondisi Tekanan Darah Rendah
Oleh: Ni Putu Erny Mahayuni Adhi, Amd.Keb
Abstrak
Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan kondisi yang sering kali dianggap ringan dibandingkan hipertensi. Namun pada derajat tertentu, hipotensi dapat menimbulkan gejala yang mengganggu dan menurunkan kualitas hidup. Artikel ini mengkaji kondisi hipotensi dari dua pendekatan: medis modern dan pandangan filosofis India kuno. Tujuannya adalah untuk menanamkan pemahaman bahwa tekanan darah yang terlalu rendah dapat mengganggu kestabilan fungsi tubuh dan merupakan simbol dari turunnya vitalitas hidup.
---
Pendahuluan
Hipotensi didefinisikan sebagai kondisi ketika tekanan darah seseorang berada di bawah 90/60 mmHg. Meski sering tidak bergejala, pada sebagian orang hipotensi dapat menyebabkan pusing, lemas, pandangan kabur, bahkan pingsan. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan tekanan darah rendah, terutama jika terjadi secara terus-menerus.
---
Hipotensi dalam Perspektif Medis
Hipotensi bisa bersifat fisiologis (tidak membahayakan), atau patologis (memerlukan perhatian medis). Penyebabnya antara lain:
Dehidrasi
Kekurangan nutrisi atau zat besi
Gangguan jantung
Gangguan endokrin
Efek samping obat
Infeksi berat (syok septik)
Penanganan medis meliputi:
Cukupi cairan dan garam tubuh
Konsumsi makanan bergizi
Evaluasi fungsi jantung dan hormon
Modifikasi atau penghentian obat tertentu
---
Hipotensi dalam Pandangan Filosofis dan Ayurveda
Dalam filsafat Ayurveda, tekanan darah sangat erat kaitannya dengan prāṇa vāyu (energi kehidupan). Hipotensi mencerminkan melemahnya vitalitas atau gangguan aliran energi, yang sering disebabkan oleh kelelahan berlebihan, kurang nutrisi, atau ketidakseimbangan antara aktivitas dan istirahat.
---
Kutipan Sloka Sansekerta
> Sloka (Sanskerta):
बलहीनः शरीरस्य वायुर्न नयति दीर्घायुः।
> Transliterasi:
balahīnaḥ śarīrasya vāyur na nayati dīrghāyuḥ
> Makna:
"Tanpa kekuatan dalam tubuh, napas kehidupan tidak dapat membawa umur panjang."
Sloka ini menjelaskan bahwa tubuh yang kehilangan kekuatan (bala) akan mengalami penurunan fungsi vital, dan aliran energi kehidupan (vāyu/prāṇa) menjadi terganggu. Hipotensi dapat dilihat sebagai manifestasi lemahnya prāṇa dalam tubuh.
---
Simbolisme Filosofis: Hipotensi sebagai Penurunan Energi Hidup
Hipotensi tidak hanya sekadar kondisi medis, tetapi juga simbol dari kelelahan batin dan tubuh yang kehabisan daya. Ia bisa menjadi tanda bahwa seseorang perlu kembali menyeimbangkan hidupnya—dari pola makan, tidur, relasi sosial, hingga koneksi spiritual. Dalam banyak ajaran tradisional, tubuh yang lemah adalah cermin dari jiwa yang tidak diberi cukup perhatian.
---
Kesimpulan
Hipotensi, seperti halnya hipertensi, mencerminkan gangguan keseimbangan dalam sistem tubuh. Namun berbeda dari tekanan yang tinggi, ia adalah simbol dari kekurangan energi dan daya hidup. Oleh sebab itu, penanganannya tidak cukup hanya dengan intervensi medis, melainkan juga pendekatan holistik—melibatkan kesadaran diri, pemulihan energi, dan pembentukan kembali harmoni tubuh-jiwa.
Menjaga tekanan darah tetap seimbang adalah seni menjaga kehidupan dalam irama yang selaras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar