Dalam upaya melestarikan tradisi dan menghormati leluhur (Ida Bhatara Hyang Sinuhun Siwa Putra Pramadaksa Manuaba) sebagai pelopor Pura Panataran Agung Catur Parhyangan Linggih Ida Bhatara Mpu Gana di Pundukdawa, oka dharma kapurusan Griya Agung Bangkasa menggelar upacara pembuatan patung/archa untuk beliau yang sudah meninggal. Upacara ini dilaksanakan dengan penuh khidmat, menggabungkan berbagai elemen budaya dan kepercayaan lokal.
Pembuatan patung/archa yang akan menjadi simbol penghormatan dan kenangan bagi orang tua yang telah meninggal. Patung ini biasanya dibuat dari kayu pilihan dan diukir oleh para pengrajin lokal yang berpengalaman.
Ini adalah tradisi yang sudah dilakukan sejak lama oleh nenek moyang kami. Patung ini bukan hanya simbol, tetapi juga sebagai pengingat akan nilai-nilai dan ajaran yang telah diwariskan oleh orang tua kami.
Prosesi dimulai dengan ritual pembersihan dan pemurnian area pembuatan patung. Selanjutnya, dilakukan doa dan persembahan kepada roh leluhur, memohon berkah dan restu agar proses pembuatan patung berjalan lancar. Patung yang dihasilkan akan ditempatkan di rumah keluarga sebagai bentuk penghormatan dan tempat berdoa bagi anggota keluarga yang ditinggalkan.
Patung ini akan kami rawat dan tempatkan di tempat yang terhormat di rumah kami. Ini adalah bentuk penghargaan kami kepada orang tua yang telah berjasa besar dalam kehidupan kami.
Pembuatan patung ini juga melibatkan berbagai pihak, mulai dari para pengrajin, tetua adat, hingga masyarakat setempat yang bergotong-royong dalam persiapan upacara. Hal ini menunjukkan kuatnya ikatan sosial dan rasa kebersamaan dalam masyarakat.
Dengan terus menjalankan tradisi ini, masyarakat berharap agar nilai-nilai luhur dan kebudayaan mereka tetap lestari, serta dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Tradisi pembuatan patung ini bukan hanya sekedar ritual, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya menghormati dan menghargai leluhur serta warisan budaya yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar