Weda diturunkan oleh Ida Sang Hyang Widhi kepada Maha Sri dalam jangka waktu yang sangat panjang. Kata "Weda" berasal dari akar kata bahasa Sanskerta, yaitu "Vid", yang maknanya adalah mengetahui. Secara keseluruhan, Weda dapat diartikan sebagai pengetahuan suci dari Sang Hyang Widhi Wasa.
Zaman Weda dimulai saat datangnya bangsa Arya, yang berasal dari Austria, Hungaria, dan Babylonia, ke India, tepatnya di Lembah Sungai Indus. Namun, sebelum sampai di India, tepatnya di Selat Bosporus, mereka terpisah. Bangsa Arya yang membawa kebudayaan Weda melanjutkan perjalanan ke arah India. Sedangkan kelompok lainnya menuju Iran, dengan membawa kebudayaan Awesta. Oleh karena itu, terdapat kemiripan sejumlah kata dalam Kitab Weda dan Kitab Awesta. Misalnya, di Kitab Weda ada kata Soma, sementara di Kitab Awesta ada kata Houma. Selain itu, terdapat kata Shindu di Kitab Weda dan kata Hindu pada Kitab Awesti.
Tokoh yang mengumpulkan berbagai karya para resi dari masa sebelumnya dan membukukannya menjadi Weda adalah Maharesi Byasa. Selain dikenal sebagai penulis kitab Weda, Maharesi Byasa juga membagi isinya. Dalam hal ini, ia dibantu oleh empat muridnya, yaitu Pulaha, Jaimini, Samantu, dan Wesampayana.
Kitab suci agama Hindu adalah weda, kitab ini berlaku sepanjang zaman. Mulai dari zaman manusia prasejarah hingga zaman modern. Weda memuat penjelasan tentang Tuhan dan alam semesta yang sesuai dengan kemampuan akal manusia.
Apa Itu Weda?
Weda berasal dari kata vid yang berarti "belajar mengetahui". Jika diartikan secara umum, Weda adalah kitab suci untuk mempelajari segala sesuatu, dari yang biasa hingga yang muskil.
Kitab suci Weda dalam arti sempit terdiri dari empat samhita atau himpunan, di antaranya:
1. Reg Weda
Reg Weda memuat mantra-mantra dalam bentuk puji-pujian. Mantra ini digunakan untuk mengundang dewa agar hadir dalam upacara kurban. Imam yang menggelar puji-pujian ini dikenal disebut dengan Hotr.
2. Sama Weda
Sebagian besar isi Sama Weda diambil dari Reg Weda, perbedaannya hanya terdapat pada puji-pujian. Dalam Sama Weda, puji-pujian diberikan lagu. Mereka yang melantunkan lagu Sama Weda dikenal dengan Udgatr.
Informasi penting disajikan secara kronologis
3. Yajur Weda
Yajur Weda diucapkan oleh Adwarya ketika melaksanakan upacara kurban. Yajur Weda memuat yajus atau rapal yang digunakan untuk mengubah kurban-kurban menjadi makanan dewa.
Melalui rapal Yajur Weda, bahan-bahan yang dikurbankan akan pindah ke alam kedewataan dan dihubungkan dengan para dewa. Dengan kata lain, rapal-rapal ini berupaya mempengaruhi para dewa.
4. Atharmaweda
Atharmaweda mengandung mantra-mantra sakti dan ilmu gaib yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit, menolak bahaya, dan masih banyak lagi.
Selain kitab-kitab Weda, samhita juga meliputi kitab Brahmana dan kitab Upanishad. Kitab Brahmana merupakan kitab yang menjelaskan hal-hal tentang sesaji dan upacara. Sementara itu kitab Upanishad memuat ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar