Mapakelem atau Mulang Pakelem adalah upacara butha hita sebagai media permohonan kepada Tuhan agar
- sumber - sumber air dapat berfungsi dengan baik,
- menjadi sumber kehidupan di alam nyata ini.
- yang upacaranya biasanya dilaksanakan di hutan, danau, laut, samudra dll
Dalam Lontar Purana Bali sebagaimana disebutkan sumber air tersebut dijelaskan perlu dijaga kelestariannya sehingga upacara ini yang merupakan :
- bagian dari upacara bhuta yadnya
- sebagai implementasi dari ajaran Sad Kerti
- yang bertujuan untuk menanamkan jiwa cinta kasih kepada sumber-sumber alam.
Karena demikian pentingnya kedudukan air dalam hidup ini tampaknya hal itulah yang menyebabkan dalam Manawa Dharmasastra IV.56,
- sangat dilarang membuang air kencing, kotoran, barang yang beracun ke sungai.
- sangat dilarang berludah, membuang darah, hal-hal yang berbisa serta tidak boleh melemparkan kata-kata yang tidak suci ke sungai.
Begitu pula dalam Bhagavad Gita III.14 disebutkan bahwa,
- Dari makanan makhluk hidup menjelma, makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, tumbuh-tumbuhan datangnya dari hujan, dari yadnya lahirnya hujan/air yadnya lahir dari karma.
- Demikian pentingnya air atau hujan. Karena tanpa hujan bumi ini tidak akan dapat melahirkan tumbuh-tumbuhan yang menjadi bahan pokok makanan makhluk hidup seperti manusia dan hewan.
- Jadi kedudukan air dalam kehidupan makhluk hidup ini sangat penting.
- Air yang berasal dari hujan itu ditampung oleh hutan dan dari hutan itu mengalir menjadi sumber-sumber air seperti danau dan terus menjadi sungai yang akhirnya ditampung di laut.
Karena adanya laut akan menimbulkan hujan, merupakan tempat hidup flora dan fauna dan menciptakan iklim yang kondusip bagi kehidupan ini yang dalam kearifan lokal masyarakat bali dalam pelestarian lingkungan hidup maka perlunya sumber air tersebut senantiasa harus dijaga kebersihannya jangan sampai tercemar.
Hal ini diaplikasikan dalam kehidupan beragama oleh masyarakat di Bali dengan upacara Mapekelem, yang mempunyai makna memohon kehadapan Ida Sang Hyang Widhi dalam manifestasi Dewa Baruna sebagai penjaga samudra, semoga kehidupan di laut yang berfungsi untuk kehidupan ini berjalan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar