Kamis, 19 September 2024

Memahayu hayuning ikang buwana kabeh

Memayu hayuning ikang Buwana Kabeh merupakan salah satu falsafah Hindu Bali yang dapat dipakai sebagai “lembaran” dalam melangkah kaitannya dengan masalah sosial, budaya, ekonomi, pendidikan maupun dalam masalah lingkungan hidup.

Secara harfiah pengertian memayu hayuning ikang Buwana kabeh memiliki arti “membuat dunia menjadi indah atau ayu”. Dapat pula diartikan sebagai suatu bentuk atau upaya membangun dengan ramah lingkungan. Pembangunan yang dimaksud ini tentunya sangat memperhatikan pencagaran (conservation) dalam berbagai aset kebudayaan. Karena itu pembangunan ramah lingkungan hidup juga bertujuan untuk menyelamatkan lingkungan hidup dari kerusakan yang sedang melanda.

Memayu = ma (kadwipurwayang/suku kata depan diduakalikan) mema+ayu dapat diartikan sebagai membuat cantik/memayungi yang berarti melindungi dari segala hal yang dapat mengganggu keamanan atau dari ketidaknyamanan akibat sesuatu. Sedangkan yang dipayungi adalah “hayuning ikang buwana kabeh”, rahayuning jagad atau keselamatan dan kelestarian dunia seisinya.

Berdasarkan filosofi Memayu hayuning ikang buwana kabeh dapat diberi pengertian atau makna bahwa ajaran didalamnya tersirat adanya komitmen yang sangat kuat untuk menjaga, memelihara, atau menyelamatkan suatu kumpulan atau Banjar/Desa beserta lingkungannya dan di lain pihak tergambar diperlukannya kekuatan yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar