Siapapun kita, tak akan mampu lari dan bersembunyi dari gate of mortality. Bila saatnya tiba, semua mesti masuk kapal kematian untuk melanjutkan perjalanan lebih jauh. Karenanya, adalah pilihan yang menyakitkan bila kita memandang kematian sebagai peristiwa yang mengerikan dan menakutkan. Oleh karena itu, pandanglah kematian dengan penuh kedamaian dan optimisme. Fokuskan perhatian, pikiran dan tenaga kita untuk terus beriman, berilmu dan beramal. Karena kepercayaan yang terpatri dalam hati sejatinya akan terasa hambar tanpa diselaraskan dengan galian Ilmu yang mendalam lantas kita sempurnakan dengan perbuatan yang merupakan pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa tanpa henti.
Tataplah kematian sebagai penyemangat kita dalam melakukan sujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan berbenah sebaik mungkin. Bayangkan kematian akan terjadi besok, begitu nasihat Ida Bhatara Hyang Sinuhun ketika berpesan pada pretisentana untuk tetap berkarya pada kehidupan di alam kematian. Kemanapun kita pergi, dimanapun kita berada, yang paling dekat adalah kematian, dan kematian merupakan teman yang paling dekat dengan kita.
Yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Yang paling jauh adalah masa lalu. Yang paling besar adalah hawa nafsu. Yang paling berat adalah memegang sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain. Yang paling ringan adalah meninggalkan doa dan sembah hyang. Dan yang paling tajam adalah lisan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar